Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Heru Budi Hartono untuk menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta jalur independen. Kepala BPKAD DKI Jakarta itu dinilai paling cocok mendampingi Ahok.
Ahok mengatakan, pemilihan PNS sebagai wakil merupakan misi sejak lama untuk membangkitkan kepercayaan masyarakat kepada birokrat dan PNS berintegritas dalam memimpin daerah. Hal ini sebagai lanjutan dari kepercayaan politisi saat Jokowi memimpin Jakarta.
Baca Juga
"Semua orang pasti cari tahu siapa sih Heru. Dia korupsi apa enggak waktu jadi wali kota? Dia meres PNS enggak sih? Muda loh. Kenapa Heru terpilih? Anak 23 tahun sudah kerja, istri kerja enggak ada kasus, sudah dipanggil BPK berapa kali. Aku enggak pernah denger dia berkasus sama UPS. Wali kota saya cek ke pengusaha enggak pernah meres, enggak pernah macam-macam, pernah minta mundur dari PNS," jelas Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (7/3/2016).
Advertisement
Baca Juga
"Bagi saya cuma mau buktikan ada PNS yang jujur namanya Heru. Dicek aja, kalau dia bagus bisa orang mulai dipercaya. Ada PNS baik, kepercayaan itu lebih penting," lanjut Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu lebih memilih tidak bisa mencalonkan kembali daripada kehilangan kepercayaan dari masyarakat. Termasuk semangat TemanAhok yang sudah berusaha mengumpulkan dukungan.
"Ini soal percaya saya enggak mau kalian patah semangat. Saya bilang sama Djarot sekarang saya ngerti ini anak muda yang saking semangat ngejar datang ke rumah malam-malam. Aku ngerti sekarang anak muda paksa Bung Karno merdeka seperti ini. Maksa tahu enggak. Padahal saya sudah bilang resiko loh. Gua bisa enggak ikut. Kalau enggak ikut selesai loh. Sayang juga kan. Mereka diam-diam aja," jelas Ahok.
*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar mulai pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.