Ketua DPR: Jatuhnya Helikopter TNI di Poso Harus Jadi Pelajaran

Fahri meminta TNI melakukan investigasi kecelakaan helikopter di Poso, Sulawesi Tengah.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 21 Mar 2016, 19:10 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2016, 19:10 WIB
20160118- Syukuran Panitia Piala Presiden 2015-Jakarta-Yoppy Renato
Ketua DPR, Ade Komaruddin memberikan sambutan di acara Syukuran Panitia Piala Presiden 2015, Jakarta, Senin (18/1/2016). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Ade Komaruddin menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga korban jatuhnya helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

"Yang pertama tentu kita termasuk warga negara Indonesia dan saya beragama Islam, yang harus saya ucapkan pertama adalah innalillahi wainnailaihirojiun, itu yang pertama. Tentu kita amat berduka, saya selaku ketua dewan, pimpinan dewan mengucapkan belasungkawa terhadap Angkatan Udara kepada keluarga yang terkena musibah," kata Ade usai sidak press room DPR di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (21/3/2016).

Akom mengatakan, musibah itu harus dijadikan pelajaran. Agar ke depannya, kecelakaan tidak terulang kembali.

"Pastinya mereka yang jatuh itu (dalam kecelakaan helikopter) kemudian wafat meninggalkan keluarganya masing-masing. Ini pelajaran buat kita semua, ini untuk kesekian kalinya Angkatan Udara mengalami musibah," tandas Akom.

Ucapan duka juga datang dari Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Fahri meminta TNI melakukan investigasi kecelakaan helikopter.

"Pertama-tama kita sebagai bangsa yang berketuhanan yang maha esa, kita berdukacita atas musibah itu. Yang kedua, aparat TNI harus beri klarifikasi dan penjelasan juga investigasi menyeluruh," ucap Fahri.

Fahri mengatakan, alutsista TNI harus dievaluasi. "Kalau ada problem di dalam kendaraan militer kita, harus diekspos bahwa standarnya itu melemah," ujar dia.

"Kalau penerbangan sipil, kita tahu Menhub cukup berani dan tegas. Tapi kalau di militer, ada mekanisme yang lebih ketat. Harus ada kedisiplinan tinggi dalam militer kita," tutur Fahri.

Helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP jatuh di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu 20 Maret kemarin. Kecelakaan yang diduga akibat petir ini menyebabkan 13 orang meninggal dunia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya