Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Ade Komaruddin menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga korban jatuhnya helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
"Yang pertama tentu kita termasuk warga negara Indonesia dan saya beragama Islam, yang harus saya ucapkan pertama adalah innalillahi wainnailaihirojiun, itu yang pertama. Tentu kita amat berduka, saya selaku ketua dewan, pimpinan dewan mengucapkan belasungkawa terhadap Angkatan Udara kepada keluarga yang terkena musibah," kata Ade usai sidak press room DPR di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (21/3/2016).
Akom mengatakan, musibah itu harus dijadikan pelajaran. Agar ke depannya, kecelakaan tidak terulang kembali.
Baca Juga
"Pastinya mereka yang jatuh itu (dalam kecelakaan helikopter) kemudian wafat meninggalkan keluarganya masing-masing. Ini pelajaran buat kita semua, ini untuk kesekian kalinya Angkatan Udara mengalami musibah," tandas Akom.
Ucapan duka juga datang dari Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Fahri meminta TNI melakukan investigasi kecelakaan helikopter.
"Pertama-tama kita sebagai bangsa yang berketuhanan yang maha esa, kita berdukacita atas musibah itu. Yang kedua, aparat TNI harus beri klarifikasi dan penjelasan juga investigasi menyeluruh," ucap Fahri.
Fahri mengatakan, alutsista TNI harus dievaluasi. "Kalau ada problem di dalam kendaraan militer kita, harus diekspos bahwa standarnya itu melemah," ujar dia.
"Kalau penerbangan sipil, kita tahu Menhub cukup berani dan tegas. Tapi kalau di militer, ada mekanisme yang lebih ketat. Harus ada kedisiplinan tinggi dalam militer kita," tutur Fahri.
Helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP jatuh di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu 20 Maret kemarin. Kecelakaan yang diduga akibat petir ini menyebabkan 13 orang meninggal dunia.
Advertisement