Liputan6.com, Jakarta - Ayah Marshanda, Irwan Yusuf, cukup dikenal warga Jalan Bangka IX, Mampang Prapatan, tempat ia ditangkap petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Jumat, 25 Maret lalu. Sebab, Irwan kerap mondar-mandir di sekitar lokasi.
Kondisi pria paruh baya itu saat ini ‎sangat memprihatinkan. Penampilannya berbeda jauh dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini. Saat itu dia masih memiliki usaha dan tinggal di sebuah kontrakan di kawasan Jalan Bangka XI, tak jauh dari lokasi dirinya diciduk petugas.
Namun wajah bersih serta badan yang gagah itu kini berubah lusuh, lemah, tak berdaya. ‎Hampir setiap hari, Irwan melintas di kawasan Jalan Bangka dengan mengenakan kaos oblong warna hijau, sama seperti saat ia terkena razia petugas.
Beberapa kali ayah pesinetron cantik yang akrab disapa Chacha itu nongkrong di pangkalan ojek setempat. Namun tak banyak kata yang keluar dari mulut Irwan saat duduk-duduk di tempat itu.
"Dia orangnya pendiam. Kalau di sini hanya duduk-duduk saja, enggak banyak ngomong," ucap salah seorang warga, Azhar (50)‎ di pangkalan ojek, Jalan Bangka IX, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (28/3/2016).
Bahkan, kata Azhar, Marshanda sempat datang ke kawasan Jalan Bangka menjemput ayahnya. Namun upaya itu tak berhasil. "Marshanda dulu juga pernah jemput kemari. Sekitar 3 tahun lalu," tutur dia.
Baca Juga
Belakangan masalah ekonomi Irwan kian memprihatinkan. Usaha yang pernah ia bangun telah gulung tikar. Bahkan dia sempat menunggak bayar kontrakan hingga akhirnya tak memiliki tempat tinggal lagi.
"Sekarang dia tinggalnya enggak menentu. Kalau dulu kontrakannya di belakang musala sana, di Jalan Bangka XI. Sekarang kadang-kadang masih ke situ, duduk-duduk di emperan," ucap Azhar.
Bahkan untuk istirahat dan berteduh dari dinginnya malam, Irwan terkadang ‎merebahkan tubuhnya yang mulai menua di lahan dekat pemakaman setempat. Kadang-kadang ia juga tidur di Pasar Buncit Raya yang tak jauh dari kawasan Jalan Bangka IX.
"Dia (ayah Marshanda) mah enggak suka minta-minta. Mungkin orang kasihan saja melihat kondisinya. Jadi diberikan uang. Soalnya, dia saja tidur kadang di kuburan, kadang di pasar," pungkas dia.