Liputan6.com, Manado - Seminggu sudah 10 WNI anak buah kapal Brahma 12 disandera kawanan perompak Abu Sayyaf di perairan Filipina Selatan. Keluarga korban sandera kian cemas meski upaya pembebasan terus dilakukan.
Keluarga pun meminta kepada Sang Maha Kuasa agar anak dan saudara mereka selamat.
"Keluarga di Tahuna (Kabupaten Sangihe) menggelar ibadah bersama. Mohon keselamatan untuk Peter dan kawan-kawan," ujar Charlos Barahama, ayah Kapten Kapal Brahma 12 Peter Tonsen Barahama di Manado, Jumat (1/4/2016).
Baca Juga
Charlos ketar-ketir menunggu kejelasan nasib anaknya. Apalagi hingga kini, keluarga belum mendapatkan kabar apapun. Mereka hanya bisa berdoa untuk keselamatan sang putra.
"Yah..jujur saja kami keluarga makin kuatir. Apalagi hingga kini belum ada kejelasan bagaimana upaya penyelamatan sandera," ujar Charlos.
Sementara, istri ABK Julian Philip, Maritje Venny Wowor hanya bisa menatap foto sang suami yang sampai saat ini masih disandera perompak.
"Pemerintah tolong segera bebaskan suami saya dan teman-temannya," ucap Maritje, warga Kelurahan Sasaran, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.