Waspada Copet, Jangan Lakukan Hal Ini di Angkutan Umum

Tips berikut mampu membuat anda terhindar dari aksi pencopet di angkutan umum

oleh Audrey Santoso diperbarui 12 Apr 2016, 11:43 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2016, 11:43 WIB
Saat Korban Pencopetan Malah Menang Banyak :D
Copet ini justru bernasib lebih apes dari korbannya

Liputan6.com, Jakarta - Modus kejahatan yang kerap terjadi di angkutan umum adalah aksi pencopetan. Para pencopet kerap beraksi sendiri atau berkelompok. Modus yang terungkap pun kian beragam. Nah, bila anda ingin terhindar dari ulah si pencopet lakukan hal-hal berikut.

Penumpang diimbau tidak menaruh dompet atau ponsel di saku belakang celana, terutama penumpang yang berdiri di dalam bus atau kereta. Karena aksi si copet ini mampu memindahkan barang anda dalam sekejap saja.

"Copet tidak hanya menggunakan jarinya untuk mengambil dompet tersebut, tetapi copet menggunakan silet juga," ucap salah seorang anggota Unit V Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Bripka Wira, saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (12/4/2016).

Wira mengaku sudah 13 tahun mengungkap pencopetan di jalanan Ibu Kota Jakarta. Dia memahami betul para pencopet itu berkumpul di mana, dan menyasar angkutan apa dalam setiap aksinya. Selain juga ke mana hasil pencopetan tersebut dijual.

Selain itu, kata Wira, bagi penumpang yang membawa tas saat bepergian, terutama tas gendong, posisikan tas berada di bagian dada atau depan. Penumpang yang menggendong tasnya sudah pasti menjadi sasaran empuk para copet.

"Bagi para pria, jangan menaruh ponsel di dalam sarung dan ponsel yang dipasang di pinggang," jelas Wira.

Nah, situasi seperti ini patut menjadi perhatian. Para penumpang angkutan umum diimbau untuk antre dan tidak berdesakan saat dari angkutan umum atau kereta api.

"Karena copet mencari kesempatan dalam kesempitan, dengan ikut berdesak-desakan dan 'mengengkel' saku celana korban untuk mendorong keluar isi saku," ujar Wira.

Bagi pengguna bus Transjakarta, diharap waspada saat mengantre menunggu bus. Karena bisa jadi kawanan copet menyamar sebagai penumpang. Saat korban sudah ditentukan, mereka akan beraksi ketika penumpang hendak masuk ke bus.

"Copet ikut antre seakan-akan menunggu kedatangan Transjakarta. Namun copet tersebut mondar-mandir saja, mencari sasaran empuk untuk dicopet," terang Wira.

Wira juga mengimbau para penumpang tidak tertidur di dalam angkutan umum. Sebab copet akan memanfaatkan segala situasi dalam beraksi.

"Yang dalam kondisi mata melek saja bisa diambil barangnya, apalagi yang tidur," ujar Wira.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya