Cerita Imam Nahrawi, Rutin Ziarah ke Masjid Luar Batang

Sebagai nahdiyin atau pengikut NU, Menpora Imam Nahrawi mengaku memang menyukai kegiatan ziarah ke makam para tokoh ulama besar.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 16 Apr 2016, 08:43 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2016, 08:43 WIB
20160401-Yuk, Jelajahi Masjid Bersejarah Al Habib Husein di Jakarta Utara
Suasana keramaian bagian dalam Masjid Luar Batang di daerah Pasar Ikan, Jakarta Utara, Jumat (1/4). Nama masjid ini diberikan sesuai dengan julukan Habib Husein, yaitu Habib Luar Batang. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengaku menjadi salah satu pejabat yang sering berziarah ke Masjid Jami Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Imam mengaku sudah lama menjadikan masjid yang di dalamnya terdapat makam pendirinya, Habib Husein Bin Abubakar Alaydrus sebagai tempat untuk beribadah di waktu-waktu tertentu.

"Saya itu rutin ziarah ke sana, sejak tahun 1998. Ya, kalau enggak setiap minggu mesti sebulan sekali. Ke sana pakai sarungan, kopiahan saja," ucap Imam di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 15 April 2016.

Sebagai nahdiyin atau pengikut Nahdlatul Ulama, Imam mengaku memang menyukai kegiatan ziarah ke makam para tokoh ulama besar yang dianggap mempunyai tingkat keilmuwan agama yang tinggi. Salah satunya, yaitu Makam Habib Husein bin Abubakar Alaydrus yang berada di Masjid Luar Batang.

"Rutin itu bukan karena apa, memang senang saja saya ziarah-ziarah begitu itu. Di Luar Batang itu rutin, sebagian besar teman-teman yang jaga sandal di sana juga bahkan  setidaknya mereka kenal saya," ujar Imam.

Suasana Masjid Luar Batang di daerah Pasar Ikan, Jakarta Utara, (1/4). Di masjid ini terdapat makam seorang ulama bernama Al Habib Husein bin Abubakar bin Abdillah Al 'Aydrus yang meninggal pada tanggal 24 Juni 1756. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Menurut Imam, dengan berziarah ke makam ulama besar seperti Habib Husein, Ia merasa mendapatkan ketenangan jiwa. dia pun meyakini dengan berziarah ke makan ulama dapat mendatangkan keberkahan bagi dirinya.

"Saya senanglah di sana. kalau kita punya masalah keduniaan kemudian menyampaikan ya berkeluh kesah, ya ada kepuasan, bahwa semuanya kita tunjukkan pada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Imam Nahrawi.

Adapun Bendahara Masjid Jami Luar Batang, Sambas kepada Liputan6.com mengatakan, banyak para tokoh penting, mulai dari pengusaha, politikus hingga petinggi di TNI dan Polri yang kerap berziarah ke Masjid Luar Batang.

Sambas menyebut sejumlah tokoh politik maupun pejabat yang mengunjungi Masjid Luar Batang itu. Mulai Imam Nahrawi hingga Dahlan Iskan pernah menginjakkan kakinya di masjid itu. Lalu juga ada beberapa nama Gubernur Provinsi di Jawa dan Sumatera.

"Kalau Pak Dahlan sering ke sini sendirian, mau pakai sepeda, mobil atau jalan kaki," Sambas menerangkan.

Usai Sambangi Masjid, Anas Jadi Tersangka

Menurut Sambas, yang paling berkesan ialah saat kedatangan politikus Anas Urbaningrum. Usai mengunjungi masjid itu, mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu ditetapkan menjadi tersangka.

"Pak Anas datang dini hari. Antara pukul 03.00 WIB dan 04.00 WIB pagi. Eh, besoknya beliau jadi tersangka," ujar Sambas mengenang.

Para tokoh atau politikus yang datang ke tempat tersebut memiliki maksud berbeda-beda. Ada yang berziarah atau hanya ingin beribadah dengan khusyuk. Bahkan sejumlah petinggi TNI juga datang untuk salat hingga berjam-jam lamanya.

"Mereka datang pukul 01.00 WIB, terus salat di sana sampai pukul 04.00 WIB. Saat itu sepi, cuma beberapa peziarah di makam, terus yang di dalam Masjid Luar Batang cuma mereka," tutur Sambas.

Menpora Ingatkan Ahok Tragedi Mbah Priok

Tak hanya soal ziarah di Masjid Luar Batang, Imam Nahrawi pun berharap eksekusi lahan warga di kawasan Pasar Ikan Penjaringan, Jakarta Utara, tidak berujung pada aksi anarki warga.

Imam yang juga merupakan jemaah 'tetap' Masjid Luar Batang itu berharap Ahok tidak menggusur permukiman yang ada di sekitar Masjid bersejarah tersebut.

"Saya kira pak Ahok akan menata kawasan itulah, bukan makamnya apalagi masjid. Mungkin Pak Ahok maksudnya baik, untuk menata kawasan," ujar Imam di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 15 April 2016.

Warga bermukim di atas kapal pasca penggusuran permukiman Pasar Ikan, Jakarta, Selasa (13/4/2016). Warga Pasar Ikan mengaku belum mendapat rumah susun sewa yang telah dijanjikan oleh Pemprov DKI Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Imam pun mengingatkan Ahok agar penertiban yang dilakukan di sekitar kawasan Luar Batang dilakukan dengan menggunakan pendekatan persuasif dan tidak mengedepankan tindakan kekerasan. "Memang untuk menata itu tidak cukup untuk dilakukan yang parsial, yang begitu harus komprehensif," ujar dia.

Politikus PKB itu pun berharap agar Masjid Luar Batang yang selalu ramai dikunjungi para peziarah itu ditata lebih baik agar Jamaah yang datang berziarah semakin nyaman. "Yang penting itu (Masjid Luar Batang) harus tetap ada. gak boleh di gusur, nanti terjadi kasus mbah priok itu," kata Imam.

Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebelumnya menegaskan tidak akan menggusur Masjid Luar Batang yang terletak di Penjaringan, Jakarta Utara. "Jadi tolong jangan pakai fitnah, pakai bilang mau gusur makam. Itu bahaya," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin 28 Maret 2016 lalu.

Ahok justru berujar, dialah yang telah membuat kondisi Masjid itu lebih baik dibanding sebelumnya. Ahok mempersilakan publik untuk mengeceknya langsung bila kurang percaya. "Masjid Luar Batang yang bikin bagus siapa? Nih (saya sendiri). Lu tanya saja sama muazinnya semua," kata Ahok.

Masjid yang ada makam keramat Habib Husein bin Abubakar Alaydrus itu, tidak akan kena gusur. Bahkan nantinya Masjid Luar Batang akan dibikin lebih nyaman bagi orang yang ingin berkunjung. "Biar bisa menjadi tempat wisata yang enak. Jadi yang Ahok mau gusur bukan itu (masjidnya)," tutur Ahok.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya