Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw memastikan tidak ada kerusuhan antarsuku di Tolikara, Papua. Kepastian tersebut ia dapatkan setelah menerima laporan dari Kapolres Tolikara AKBP Musa Forwa.
"Tidak ada (kerusuhan). Sampai sekarang Pak Kapolres menjanjikan bahwa itu tidak ada kejadian perkelahian suku maupun pembakaran. Jadi aman," kata Paulus di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Senin (25/4/2016).
Namun demikian, Paulus mengakui adanya insiden yang menyebabkan tewasnya satu orang warga. Insiden itu menurutnya telah ditanggulangi dan tidak meluas hingga terjadi perang antar suku.
Baca Juga
Baca Juga
"Benar memang ada kasus meninggalnya seseorang, sekitar tanggal 16, tapi kemudian sudah hampir ada salah paham diantara mereka. Kapolres tiba ditempat dan melakukan upaya cepat dengan Muspida terkait dan bisa ditangani sehingga tidak berkembang persoalannya," jelas Paulus.
Mengenai kabar adanya perang antarsuku, menurut Paulus, isu tersebut pertama kali muncul dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Kepala BPBD Papua Feri Kogoya yang baru saja pulang dari Jakarta kemudian mendapat informasi adanya kerusuhan dan disebar ke media.
Paulus juga memastikan pembagian dana prospek yang disebut-sebut menjadi pemicu kerusuhan berjalan dengan aman. Menurutnya pembagian dana berjalan sesuai dengan kebiasaan di Tolikara.
"Sistem pembagian disana itu fair. Mereka dalam rangka membagi dana itu di tengah lapangan, kumpulkan semua kepala kampung, warga yang terwakilkan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah. Jadi terbuka," pungkas Paulus.
Advertisement
Pesan Dari BNPB
Informasi kerusuhan di Kabupaten Tolikara Papua disebarluaskan secara berantai oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho berdasarkan laporan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Feri Kogoya. Polri pun akan mengecek motif penyebarluasan informasi itu.
"Kami juga enggak tahu kenapa yang bersangkutan, Bapak Feri menyebarkan info seperti ini (kerusuhan Tolikara). Ini masih didalami oleh Polda Papua. Nanti kita lihat lah. Teman-teman (kepolisian) di Papua pasti akan melakukan langkah-langkah lebih lanjut," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Agus Rianto.
Agus berkata Polda Papua akan berkoordinasi dengan Pemda setempat untuk mengusut motif Fery mengabarkan kejadian fiktif tersebut, karena menilai dampak dari hoax tersebut akan fatal. Agus menambahkan nomor ponsel Feri yang sempat dihubungi Kapolres Kabupaten Tolikara AKBP Musa Korwa tidak aktif hingga saat ini.
"Kita komunikasikan dengan pihak terkait yaitu pihak Pemda untuk lakukan penelusuran lebih lanjut. Sampai saat ini HP yang sempat dikomunikasikan sudah tidak aktif. Nah kita tunggu langkah lebih lanjut dari Kapolres atau Kapolda Papua karena informasi tersebut menyesatkan dan tidak bagus untuk kita sebarkan ke masyarakat," Agus menutup.