Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly kagum dengan kemampuan para narapidana. Di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas), kata Yasonna mereka dapat menghasilkan karya yang dapat diekspor ke luar negeri.
"Anak-anak di dalam ada yang mampu membuat mabel yang diekspor ke luar negeri. Beberapa waktu lalu bola piala dunia itu diekspor dari kita bersama pihak ketiga. Kita bisa lihat bagaimana hebatnya para warga binaan kita. Mereka punya potensi besar," tutur Yasonna di Lapas Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (27/4/2016).
Hal ini, dia katakan saat menjadi inspektur upacara dalam rangkaian acara Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-52 di Lapas Klas I Cipinang, Jakarta Timur.
Baca Juga
Meski begitu, Yasonna tak memungkiri bahwa saat ini sejumlah lembaga pemasyarakatan di Tanah Air sedang berhadapan dengan banyak masalah. Dia juga mengakui bahwa memang ada sejumlah oknum petugas lapas yang terlibat peredaran narkoba.
"Kita harus jujur bahwa di antara kita ada orang-orang yang terlibat menghambakan diri menjadi pengedar di lapas. Menjadi penghianat dari tugas yang sudah kita ikrarkan," imbuh dia.
Oleh karena itu, dia mengajak petugas lapas untuk sama-sama terbuka dalam menerima kritik dari berbagai pihak sebagai bahan evaluasi.
Yasonna juga berpesan, permasalahan yang ada jangan sampai menghambat nilai-nilai positif di dalam lapas. Namun, kata dia, masalah yang terjadi harus dapat menjadi cambuk untuk para petugas lapas berbenah dan instrospeksi diri.
"Produktivitas (di lapas) itu terkubur oleh kejadian 2 bulan terakhir ini. Saya mengajak semua pihak untuk merapatkan barisan. Dan dapat berdiri di depan masyarakat menyatakan kita mampu memberantas peredaran narkoba di lembaga pemasyarakatan dan masalah lainnya," pungkas Yasonna.