Liputan6.com, Jakarta - Upaya pemerintah membebaskan 10 WNIÂ yang disandera Abu Sayyaf di Filipina berbuah manis. Mereka yang merupakan anak buah kapal tugboat itu dibebaskan pada Minggu (1/5/2016).
Proses pembebasan WNI dari Abu Sayyaf tak berjalan mulus. Sejumlah halangan, seperti lokasi penyanderaan di negara lain membuat kendala tersendiri bagi pemerintah dalam penyelamatan warganya itu.
Â
Advertisement
Baca Juga
Namun begitu, pemerintah tak patah arang. Presiden Joko Widodo menyatakan terus melakukan operasi penyelamatan. Bahkan, ia telah berkomunikasi dengan pihak penyandera, kelompok Abu Sayyaf.
"‎Operasi siang malam selalu ditindaklanjuti, posisinya seperti apa, dan komunikasi terus kita lakukan, baik dengan Pemerintah Filipina, maupun juga dengan yang menyandera," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa 26 April 2016.
‎Setelah dibebaskan dari Abu Sayyaf, 10 WNI tersebut langsung diterbangkan ke Indonesia. Setidaknya ada 3 fakta pembebasan WNI yang dihimpun Liputan6.com, Jakarta, Minggu (1/5/2016):
Disandera Sebulan Lebih
Penyanderaan terhadap 10 WNI itu bermula saat mereka sedang berlayar dari Sungai Puting, Kalimantan Selatan menuju ke Batangas, Filipina selatan. Mereka merupakan kru kapal tugboat yang diculik dari perairan Sulu pada 28 Maret 2016 lalu.
Mendapat kabar penculikan warganya, Indonesia langsung bereaksi. Pemerintah menyatakan siap melakukan operasi militer untuk membebaskan warganya tersebut. Namun hal itu urung dilakukan lantaran pemerintah Filipina tak mengizinkan operasi tersebut.
Setelah hampir sebulan, 10 WNI itu kini akhirnya bebas dari cengkraman Abu Sayyaf. Mereka merasakan udara bebas pada Minggu (1/5/2016).
Kabar itu pun disambut haru oleh keluarga WNI. Keluarga Bayu Oktavianto (22), salah satu WNI yang dibebaskan, akan menggelar syukuran setelah mengetahui Bayu bebas.
Rumah keluarga Bayu di Dukuh Miliran, Desa Mendak, Delanggu, Klaten pada Minggu sore ramai dikunjungi kerabat keluarganya. Lantaran orangtua Bayu, Sutomo mengabarkan jika putranya telah dibebaskan Abu Sayyaf.
"Saya tadi ditelepon oleh Ibu Mega dari perusahaan anak saya bekerja ‎sekitar jam 16.00 WIB. Bu Mega mengabarkan jika Bayu telah dibebaskan dan saat ini posisi masih berada di Filipina," kata ayah Bayu, Sutomo, Minggu (1/5/2016).
Advertisement
Operasi Intelijen
Sebanyak 10 WNI yang disandera kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipinan dibebaskan. Mereka selama sebulan berada dalam 'cengkraman' Abu Sayyaf setelah kapalnya dibajak di perairan Filipina.
"Presiden Jokowi mengutamakan keselamatan para sandera. Itu adalah kata kunci," kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/5/2016).
Gatot menambahkan, pembebasan 10 WNI tersebut sukses berkat adanya diplomasi total, baik formal maupun informal. TNI yang turut melakukan tugas tersebut melakukan operasi di bawah Kementerian Luar Negeri.
"TNI Melakukan operasi di bawah koordinasi Kementerian Luar Negeri. Yaitu operasi intelijen," ujar Gatot.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melaporkan bebasnya 10 WNI kepada Presiden Jokowi. Ia juga menegaskan segala upaya pembebasan melibatkan banyak pihak.
"Bapak presiden sudah menyebutkan bahwa upaya pembebasan itu melibatkan banyak pihak. Termasuk upaya diplomasi total yang tidak hanya melibatkan government to goverment tapi juga jaringan-jaringan informal," imbuh Retno.
"Sejak awal komunikasi kita buka, seluruh jaringan kita buka. Semua opsi kita buka dengan satu tujuan: mengupayakan keselamatan 10 WNI kita," tandas Retno.
Sandera Tiba Malam Ini
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan bahwa 10 anak buah kapal WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina saat ini sudah dibebaskan dan dalam kondisi baik.
"Akhirnya 10 ABK WNI yang disandera oleh kelompok bersenjata sejak 26 Maret 2016 yang lalu saat ini telah dapat dibebaskan. 10 WNI warga negara kita tersebut dalam keadaan baik dan akan segera dipulangkan ke Indonesia," ujar Jokowi dalam keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/5/2016).
Jokowi juga mengabarkan kondisi terakhir 10 sandera Abu Sayyaf itu sedang dalam perjalanan menuju Tanah Air.
"Posisi detik ini akan diberangkatkan dari Zamboanga menuju ke Jakarta dan diperkirakan nanti tengah malam akan sampai di Jakarta," jelas Jokowi.
Tak lupa Presiden mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu pembebasan 10 WNI tersebut. Dia mengatakan, banyak pihak yang terlibat membantu pembebasan ini.
Advertisement