RSPAD: 4 WNI Eks Sandera Abu Sayyaf Sehat, Jiwanya...

Pemeriksaan 4 WNI di RSPAD Gatot Subroto meliputi psikis dan fisik.

oleh Devira PrastiwiAndreas Gerry Tuwo diperbarui 13 Mei 2016, 17:50 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2016, 17:50 WIB
4 WNI tiba di Lanud Halim Perdanakusuma
4 WNI eks sandera kelompok Abu Sayyaf tiba di Lanud Halim Perdanakusuma (Liputan6.com/ Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - 4 ABK yang disandera Abu Sayyaf yang tiba di Tanah Air langsung menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta. Pemeriksaan melibatkan dokter spesialis.

"Setelah beliau-beliau beristirahat, kita melakukan pemeriksaan kesehatan dilakukan para tim dokter spesialis," ungkap Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Kolonel Corp Kesehatan Militer Bambang Dwi HS di Jakarta, Jumat (13/5/2016).

Pemeriksaan tersebut meliputi fisik dan psikis. Untuk fisik, para mantan sandera Abu Sayyaf itu diperiksa sejumlah hal seperti jantung, torak foto, dan laboratorium lengkap.

"Pemeriksaan sarana kesehatan penunjang seperti jantung, periksa torak foto, maupun laboratorium lengkap. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan jiwa oleh tim kejiwaan kita," papar Bambang.

 

"Hasilnya alhamdulillah seluruh 4 ABK secara fisik maupun secara hasil pemeriksaan sarana penunjang semuanya dalam kondisi sehat walafiat, dalam kondisi prima, termasuk status kesehatan jiwanya semuanya dalam kondisi stabil dan optimal," sambung dia.

Karena itu, lanjut Bambang, hasil pemeriksaan kesehatan itu akan diserahkan kepada perwakilan dari Kemenlu. Selanjutunya itu diserahkan kepada keluarga.

"Hasil kesehatan ini akan kita serahkan ke Bapak Rizaldi dari tim Kemlu sebagai bahan 4 ABK ini untuk diserahkan kepada keluarganya lagi," ucap Bambang.

Kekerasan Fisik

Seorang korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf Loren Petrus Rumawi mengaku sempat mengalami kekerasan fisik saat disandera. Namun begitu, kekerasan tersebut dianggapnya tidak berlebihan.

"kekerasan fisik ada sedikit. Pemukulan enggak terlalulah" ucap Loren di Gedung Pancasila, Jumat (13/6/2016).

Selama dalam penyanderaan, Lauren mengaku tidak tahu lokasi persis tempat disandera. Kelompok Abu Sayyaf selalu membawanya ke tempat yang berbeda-beda.

"Setiap hari pindah-pindah tempat," ucap Lauren.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya