Liputan6.com, Jakarta - Kepengurusan Partai Golkar di bawah pimpinan Setya Novanto telah diumumkan pada Senin kemarin. Dalam kepengurusan yang baru tersebut, tak ada nama mantan calon ketua umum (caketum) Priyo Budi Santoso. Ia pun enggan untuk menaggapi hal tersebut.
"Ya saya tidak mau banyak komentar dulu, ya silahkan aja. Kan saya juga tidak dihubungi dan tidak menghubungi siapa pun," ungkap Priyo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (31/5/2016).
Ia mengatakan, dirinya mendapatkan kabar dari wartawan tentang susunan kepengurusan Golkar yang baru, kemudian membacanya dan hanya mengangguk-angguk.
Advertisement
"Saya kira Mas Novanto dan teman-teman formatur sudah coba ikhtiar, hasilnya seperti itu ya, pokoknya kita belajar menghormati saja," ucap Priyo.
Wakil ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) ini menegaskan kalau dirinya menghormati apa yang telah diputuskan oleh Tim Formatur Partai Golkar.
"Karena itu sebaiknya tanyakan pada beliau-beliau yang di Tim Formatur, saya tidak bisa jelaskan," tegas Priyo.
Dia menuturkan jika dahulu semua caketum yang maju dan terpilih akan merangkul semuanya untuk menyatukan partai berlogo pohon beringin tersebut. Harusnya hal itu juga dilakukan ketika Golkar belum sepenuhnya sembuh dari konflik.
"Dulu, seluruh caketum bersepakat untuk saling merangkul, ya ini kan bagus-bagua saja, kan untuk memperkuat Golkar. Di saat Golkar belum sepenuhnya sembuh dari konflik-konflik yang berkepanjangan, saya kira kita harus belajar menghormati, mungkin mereka bekerja maksimal," pungkas Priyo.