Jelang Lebaran, 74 Perusahaan Otobus Masuk Terminal Pulo Gebang

Perguruan tinggi ini nantinya tidak hanya mendalami studi tentang keislaman.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 08 Jun 2016, 15:40 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2016, 15:40 WIB
4foto-terminal-140116b.jpg
Terlihat angkot dan Busway keluar dari terminal Pulo Gebang (Liputan6.com/Panji Diksana).

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan Perusahaan Otobus (PO) mengikuti sosialisasi di Terminal Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur. Kegiatan itu dilakukan sebagai salah satu persiapan jelang pengoperasian terminal yang disebut-sebut terbesar di Asia Tenggara itu.

"Terminal Pulo Gebang kan mau diaktifkan. Nah, sekarang kita undang semua PO untuk sosialisasi," ungkap Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Sunardi Sinaga, di Terminal Pulo Gebang, Rabu (8/6/2016).

Dia mengatakan, seluruh PO nantinya akan memasuki Terminal Pulo Gebang. Perpindahan sejumlah PO sangat penting untuk mendukung pengoperasian Terminal Pulo Gebang jelang arus mudik lebaran yang selama ini terkendala.

"Nantinya ada 74 PO yang masuk ke Terminal Pulo Gebang. PO yang pindah ke sini untuk sementara merupakan trayek Jawa Tengah dan Jawa Timur dulu," terang Sunardi.

Sementara itu, pengurus PO Shantika yakni Yono (34) mengaku, tidak ada masalah jika memang harus masuk ke Terminal Pulo Gebang. Hanya saja, ia ingin kepindahan bus ke Terminal Pulo Gebang diiringi dengan jumlah penumpang yang memadai.

"Tergantung permintaan penumpang. Kalau banyak yang ke sini ya ke sini. Kalau enggak ada ya otomatis enggak ke sini. Tahun lalu momennya sama, disuruhnya ke sini juga cuma batal terus," jelas Yono.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kadishubtrans) DKI Jakarta Andri Yansyah telah meninjau Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur.

"Saya ingin tanggal 10 nanti, hari Jumat, soft launching (pembukaan terminal). Tapi nanti saya laporkan ke Pak Gubernur dulu," tutur Andri saat dihubungi Liputan6.com di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Senin 6 Juni lalu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya