5 Pesan Menteri Agama kepada 826 Petugas Haji 2016

Menteri Agama Lukman meminta agar Petugas Penyelenggara Ibadah Haji menjaga nama baik Indonesia di negeri orang.

oleh Muhammad Ali diperbarui 15 Jun 2016, 07:17 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2016, 07:17 WIB
[Bintang] Menteri Agama
Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin menggelar sidang isbat penentuan awal Ramadan, Minggu (5/6) sore. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Musim haji tahun 2016 tinggal beberapa bulan lagi. Kementerian Agama pun sudah melakukan sejumlah persiapan, di antaranya menyiapkan petugas panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) yang akan ditempatkan di Arab Saudi.

Untuk petugas panitia penyelenggara ibadah haji Arab Saudi, Kementerian Agama telah memilih 826 petugas non kloter. Terdiri dari 520 petugas dari Kementerian Agama dan 306 dari Kementerian Kesehatan. 

"Kita petugas (haji) merupakan orang-orang pilihan. Negara berikan amanah kepada kita untuk menjadi petugas haji 2016," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat membuka acara pembekalan PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa 14 Juni 2016 malam. Acara pembekalan ini akan berlangsung hingga 23 Juni mendatang. 

Lukman meminta agar Petugas Penyelenggara Ibadah Haji menjaga amanah tersebut. Karena mereka yang bertugas di negara orang bukan hanya membawa nama dari petugas, tapi juga sebagai duta bangsa.

"Kita hakikatnya duta bangsa. Jangan lakukan hal yang mencoreng citra Indonesia. Saya wanti-wanti betul, titip betul, jangan sampai petugas Indonesia melakukan tindakan yang bisa mencoreng Indonesia," ujar dia.

"Dunia melihat kita bagaimana petugas Indonesia melayani jemaah haji," imbuh Lukman.

Dalam kesempatan ini, Menag memberikan 5 pesan kepada para petugas PPIH. Pesan itu harus dipegang agar proses pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan lancar sesuai harapan.

Pertama, kata Lukman, petugas harus bekerja profesional. Kemudian sabar karena di Arab Saudi akan menghadapi kompleksitas masalah.

"Agar mampu mengendalikan diri masing-masing ketika jalani tugas. Agar tak emosional berlebihan," ucap Lukman.

Selanjutnya petugas PPIH harus dapat percaya diri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kreativitas dalam memecahkan persoalan menjadi tuntutan petugas.

"Agar tidak biasakan diri budaya menunggu perintah atau atasan. Dituntut mengambil keputusan konteks tertentu. Jika memang perlu, konsultasi lakukan secepat mungkin agar persoalan segera teratasi," jelas Menag.

Kemudian petugas juga harus meleburkan diri dengan menanggalkan atribut instansi. Mereka sudah menjadi satu dalam wadah kerja PPIH.

"Bekerja di lapangan, dengan segala budaya dan tradisi regulasi. Maka harus pandai tempatkan diri sebagai petugas haji," Lukman menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya