Liputan6.com, Jakarta - Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memeriksa kelaikan sejumlah pesawat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Dari 20 pesawat yang diperiksa, ternyata lima di antaranya bermasalah.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo mengatakan, pemeriksaan dilakukan terhadap pesawat yang menjadi angkutan Lebaran 2016. Pemeriksaan tersebut meliputi bagian luar dan dalam pesawat serta krunya.
Baca Juga
"Kita periksa semua dari mulai kondisi ban, rem, frame apa ada baut yang lepas, kita periksa keliling. Bagian dalam juga apakah semua peralatan berfungsi seperti oksigen, life vest, pemadam api. Termasuk lisensi dari pilot dan kopilot," ujar Suprasetyo usai pemeriksaan di Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta, Rabu (22/6/2016).
Advertisement
Menurut dia, ada 20 pesawat dariseluruh maskapai yang diperiksa kelaikannya. Kondisinya hampir semua bagus, hanya ditemukan kerusakan kecil seperti lampu tidak menyala dan kursi penumpang yang kurang bagus.
Namun, lima dari 20 pesawat yang diperiksa, di antaranya mengalami masalah yang cukup serius. Lima pesawat itu milik maskapai Xpress Air, Air Asia, Sriwijaya Air, Lion Air dan Indonesia Air Transport.
"Ada kerusakan mayor seperti mesin panas, AC panas dan navigasi rusak," kata Suprasetyo.
Setelah diperiksa, lima pesawat tersebut langsung diperbaiki pihak maskapai masing-masing. Kemenhub pun menerima jaminan saat musim mudik tiba, kelima pesawat sudah laik pakai.
Tak hanya sarana angkutan Lebaran, Suprasetyo menyatakan bahwa pihaknya juga memeriksa prasarana bandara seperti aerodrome, lampu landasan, X-Ray dan CCTV. "Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan terhadap kesiapan pelayanan lalu lintas penerbangan, AirNav," kata Suprasetyo.
Sementara Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Moh Alwi mengatakan, pemeriksaan kelaikan angkutan Lebaran sudah dilakukan Kemenhub bersama Kantor Otoritas Bandara sejak 27 Mei 2016 terhadap 31 bandara di Indonesia.
"Total pemeriksaan yang sudah dilakukan sebanyak 1.624 kali terhadap 552 pesawat. Pemeriksaan tersebut dilakukan dari sisi safety, security, dan pelayanan lalu lintas penerbangan," jelas dia.