70 Keluarga Terkena Dampak Kebakaran di Penjaringan Jakut

Namun, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.

oleh Anri Syaiful diperbarui 27 Jun 2016, 05:19 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2016, 05:19 WIB
Ilustrasi Kebakaran
Ilustrasi Kebakaran(Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah mengamuk hampir dua jam di Kampung Tembok Bolong, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, si jago merah akhirnya berhasil dipadamkan. Namun puluhan kepala keluarga kini menderita lantaran terkena dampak kebakaran pada dini hari tadi.

Petugas Sudin Damkar Jakarta Utara Alfiandi mengatakan, 21 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan menjinakkan kobaran api yang terjadi sejak Senin tengah malam tadi sekitar pukul 00.15 WIB.

Kebakaran di Kampung Tembok Bolong, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (27/6/2016) dini hari. (Twitter)

"Api berhasil dipadamkan pada pukul 02.05 WIB," ucap Alfiandi, seperti dilansir Antara, Senin (27/6/2016) subuh.

Kurang lebih 70 kepala keluarga terkena dampak. Namun, imbuh Alfiandi, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.

Adapun menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melalui akun Twitter, @BPBDJakarta, kebakaran terjadi di RT 01 RW 17, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kebakaran ini mengakibatkan 100 kepala keluarga menderita."Sebanyak 100 Kk Dan 400 Jiwa Terdampak Akibat Kebakaran Di Muara Baru," tweet@BPBDJakarta.

Kondisi tenda pengungsian korban kebakaran di Kampung Tembok Bolong, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (27/6/2016) dini hari. (Twitter)

Amukan si jago merah itu juga dikabarkan melalui akun Twitter Radio Elshinta, ‏@RadioElshinta, seperti dikutip Liputan6.com.

"Kebakaran permukiman masyarakat di Kp. Tembok Bolong, RT 01 RW 17, Muara Baru, Jakut," tweet @RadioElshinta.

Kebakaran terjadi di samping Pos Polisi Muara Baru, Jakarta Utara. "Kebakaran rumah penduduk di Muara Baru, samping Pos Polisi Muara Baru, Jakut," kicau @RadioElshinta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya