Waspada, Daging Ayam di Bogor Mengandung Bakteri Salmonella

Banyak juga dijumpai pedagang daging sapi yang tidak memerhatikan kebersihan.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 27 Jun 2016, 12:41 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2016, 12:41 WIB
20150820-Daging Ayam-Jakarta
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Bogor - Sejak awal Ramadan, baik harga daging sapi maupun ayam melonjak. Namun, tingginya harga daging bukan berarti kualitas terjamin.

Petugas Dinas Pertanian (Distan) Kota Bogor, Jawa Barat masih menemukan daging ayam dicuci menggunakan air sungai sebelum dijual. Akibatnya, daging tersebut mengandung banyak bakteri.

Berdasarkan hasil penelitian petugas Distan beberapa waktu lalu, sampel daging ayam yang dibeli di Pasar Jambu Dua positif mengandung bakteri Salmonella Typhi dan bakteri coli. Bakteri itu bisa menyebabkan diare dan tifus.

"Dan hasil sidak Jumat kemarin ternyata masih belum ada perubahan. Mereka masih menjual daging ayam berasal dari pemotongan unggas di Pasar Jambu Dua," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kota Bogor Wina, Senin (27/6/2016).

Unggas yang dipotong di bibir Sungai Ciliwung itu, dicuci dengan air sungai setelah dipotong.

"Ya sangat disayangkan juga, padahal sebelumnya pengelola pasar sudah kami peringatkan bahwa di area pasar tidak boleh ada aktivitas pemotongan ayam. Karena dampaknya air sungai jadi tercemar, daging ayam pun terkena bakteri karena dicuci pake air sungai," terang dia.

Bukan hanya dijual kepada pedagang, ia juga menemukan banyak masyarakat langsung membeli ayam hidup kemudian dipotong di lokasi tersebut. "Saya melihat langsung ayam itu dicuci menggunakan air kali setelah disembelih," kata Wina.

Selain itu, banyak juga dijumpai pedagang daging sapi yang tidak memerhatikan kebersihan. "Lapak dan timbangannya kotor sekali sehingga bisa memicu munculnya bakteri. Kalau untuk ikan sudah baik," ujar Wina.

Temuan tersebut akan dilaporkan kepada instansi masing-masing untuk bersama-sama melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada para pedagang. "Bakteri ini tidak bisa dianggap sepele. Harus segera ada tindakan," Wina menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya