Liputan6.com, Jakarta - Kader Partai Demokrat I Putu Sudarta atau IPS ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Putu dinyatakan menerima suap terkait pengurusan proyek jalan di Sumatera Barat.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsudin, mengatakan partainya memastikan masalah hukum yang menjerat anggota Komisi III itu, tidak ada hubungannya dengan partai. Kasus ini murni perbuatan korupsi.
"Kami memberi penghargaan kepada KPK dan mendorong menindak tegas siapapun yang terlibat korupsi, sekalipun kader Demokrat. Ketegasan ini berlaku bagi semua yang bersalah, sehingga bisa menolak intervensi dari pihak manapun," tegas Amir di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/6/2016).
Begitu mendengar kabar penangkapan KPK terhadap kadernya di DPR, kata Amir, pimpinan Demokrat langsung menggelar rapat. Di antaranya memberikan sanksi pemecatan terhadap Putu jika benar terbukti.
"Terhadap dugaan pelanggaran hukum yang dilakulan I Putu Sudarta, sesuai dengan pakta integritas jajaran Partai Demokrat, yang bersangkutan tentu akan dapat sanksi organisasi tegas, berupa pemberhentian dari semua jabatan," ujar Amir.
"Demokrat konsisten dan nyata dalam perbuatan serta tidak goyah dalam upaya pemberantas korupsi," sambung dia.
Demokrat juga meminta KPK agar dalam proses penyidikan hingga penuntutan benar-benar objektif, adil, dan bebas dari intervensi. Sehingga terjamin keadilan bagi mereka yang terlibat maupun bagi masyatakat.
Atas kejadian ini, Demokrat meminta semua kader agar menjauhi pelanggaran hukum apapun, termasuk korupsi. Terutama para kader yang bertugas di DPR.
"Ketika Demokrat sedang berbenah diri, pelanggaran oleh kader akan mengganggu upaya serius partai, dalam melanjutkan kontribusi dalam mengawal kesejahteraan rakyat," pungkas Amir.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
Demokrat Dorong KPK Tindak Tegas Anggotanya di DPR
Begitu mendengar kabar penangkapan KPK terhadap kadernya di DPR, kata Amir, pimpinan Demokrat langsung menggelar rapat.
Diperbarui 29 Jun 2016, 20:53 WIBDiterbitkan 29 Jun 2016, 20:53 WIB
Waketum PD, Syarif Hasan memberikan keterangan pers terkait bencana asap di Sumatra dan Kalimantan, Jakarta, Minggu (6/9/2015). PD memberikan bantuan dan mengajak masyarakat untuk bahu membahu menanggulangi bencana asap. (Liputan6.com/Helmi Afandi)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Terima Uang dari Bisnis Narkoba Fredy Pratama, 2 Polisi di Makassar Dipecat
Perampokan hingga Penganiayaan di Dogiyai Papua Tengah, Lelaki Paruh Baya Tewas
Berikut Identitas 12 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB di Yahukimo Papua Pegunungan
Disaksikan Prabowo dan Raja Abdullah II, RI-Yordania Teken Kerja Sama Pertahanan hingga Pertanian
Ingin Evakuasi Warga Gaza, Langkah Prabowo dinilai Mirip PM Malaysia
Arti Mimpi Mama Meninggal Dunia: Tafsir dan Maknanya
Skuad Indonesia di Piala Sudirman 2025
Hasil Piala Asia U-17 2025 Timnas Indonesia U17 vs Korea Utara U17: Dipermak 0-6, Garuda Muda Gagal ke Semifinal
VIDEO: Warga Mandi Lumpur Sebagai Bentuk Protes Jalan Berlubang Tak Kunjung Diperbaiki
Dortmund vs Barcelona: Bisakah Die Borussien Ciptakan Keajaiban di Leg Kedua 8 Besar Liga Champions?
Mau Aktifkan MFA di Asndigital.bkn.go.id, Ketahui Dulu Fakta-faktanya
Top 3 Berita Hari Ini: 2 Penumpang Asal China Ditangkap karena Mencuri Uang di Pesawat Rute Makau - Bangkok