Kapolda Jateng: Bomber Solo Buronan Bom Jaringan Bekasi

Untuk keperluan tes antemortem, polisi memanggil dua anak biologis dari Nur Rohman.

oleh Fajar Abrori diperbarui 11 Jul 2016, 16:09 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2016, 16:09 WIB
20160705-Polresta Surakarta Diguncang Ledakan Bom Bunuh Diri-Solo
Sebuah ledakan terjadi di markas Polresta Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7) pagi. Diketahui, satu orang tewas dalam ledakan yang diduga berasal dari aksi bom bunuh diri tersebut. (twitter.com/HumasPolisi)

Liputan6.com, Solo - Polda Jawa Tengah memastikan, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah pada 5 Juli 2016 pukul 07.30 WIB adalah Nur Rohman. Pelaku merupakan DPO alias buron dari jaringan bom Bekasi, Jawa Barat.

"Berdasar olah TKP dari tim gabungan termasuk Inafis, DVI dan Labfor telah teridentifikasi pelaku bom bunuh diri berdasar finger print sesuai dengan buronan bom jaringan Bekasi, atas nama Nur Rohman. Pelaku bom Bekasi akhir tahun lalu sudah tertangkap tapi ia melarikan diri dan meledakkan diri di Solo," ujar Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono di Mapolresta Solo, Senin (11/7/2016).

Polisi telah memanggil istri Nur Rohman, Siti Aminah dan keluarga untuk memastikan bahwa suaminya itu merupakan pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo.

"Dan saat ditunjukkan kepada istrinya bahwa pelaku bom bunuh diri itu memang suaminya," kata Condro.

Polisi juga melakukan tes antemortem untuk meyakinkan bahwa pelaku bom bunuh diri itu adalah Nur Rohman. Untuk keperluan tes antemortem, polisi memanggil dua anak biologis dari pelaku.

"Baru saja dilaporkan bahwa DNA Nur Rohman identik dengan DNA anaknya. Jadi 99,9 persen pelaku bom bunuh diri merupakan Nur Rohman," tutur Condro.

Dia menjelaskan, untuk mengungkap pelaku bom tersebut, polisi mengolah TKP dan memanggil 26 saksi.

"Kami menyampaikan bahwa rangkaian bom ini low explosive dengan casing dari rice cooker. Bom rakitan ini terdiri dari bahan kimia yang sudah dicampur," kata Condro.

Dia pun meminta masyarakat tetap tenang dan waspada terkait ledakan bom tersebut. "Kami minta masyarakat tenang dan waspada saat berada di tempat-tempat vital yang banyak aktivitas masyarakatnya," Condro Kirono menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya