Pokemon Go Disebut Proyek Intelijen Asing, Ini Tanggapan BIN

Sutiyoso, tidak melarang masyarakat untuk memainkan permainan tersebut, asal..

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 15 Jul 2016, 20:15 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2016, 20:15 WIB
20160715-Senayan Jadi Tempat Berkumpul Para Pemburu Pokemon
Penggemar game menunjukkan aplikasi Pokemon Go di layar ponselnya, Kawasan Senayan, Jumat (15/7). Meski belum resmi diluncurkan di Indonesia, permainan Pokemon Go berbasis realitas sudah diminati banyak kalangan. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan gim Pokemon Go yang dapat dimainkan melalui smartphone. Tak tanggung-tanggung, di Jakarta saja, permainan itu menjamur di tempat kerja Gubernur DKI, di Balai Kota Jakarta, bahkan sampai masuk ke ranah istana.

Namun, dengan maraknya gim tersebut, beredar pesan berantai yang  menyebut bahwa permainan itu dibuat untuk mengumpulkan informasi berupa lokasi melalui gambar atau video yang menjadi latar belakang di dalam permainan itu.

Bahkan, disebut-sebut permainan itu sebagai bagian dari proyek intelijen asing.

Terkait hal itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letjen (Purn) Sutiyoso, tidak melarang masyarakat untuk memainkan permainan tersebut.

"Silakan saja yang menyukai game ini untuk bermain, dengan tetap memperhatikan keselamatan diri sendiri dan orang lain," ujar Sutiyoso kepada Liputan6.com, Jumat (15/7/2016).

Meski demikian, ia meminta agar gim tersebut tidak dimainkan di lokasi yang bersifat rahasia dan lokasi strategis pemerintah.

"Namun karena dalam game tersebut terdapat penggunaan kamera secara real time, maka muncul risiko keamanan jika dimainkan di kantor dan instalasi strategis," ungkap Sutiyoso.

Karena itu, lanjut dia, pihaknya akan mengkaji lebih dalam apakah permainan tersebut  dianggap aman untuk dimainkan atau tidak. Khususnya dalam menjaga keamanan informasi ataupun situasi tempat di Indonesia.

"Nanti kita lihat lagi perkembangannya. Saya tidak akan berkomentar terlalu jauh tentang game ini," tutur Sutiyoso.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya