Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah membangun universitas Islam bertaraf internasional. Setelah Peraturan Presiden (Perpres) ditandatangani, Wakil Presiden Jusuf Kalla ingin pembangunan segera dilaksanakan sehingga kegiatan belajar mengajar sudah bisa berjalan pada 2018.
"Bapak Wapres menginstruksikan karena ini sudah ada perpres-nya yang ditandatangani Presiden, maka perlu ada road map dan timetable yang pasti. Oleh karenanya ditetapkan Bapak Wapres, 2018 kelas pertama musti sudah dimulai atau kegiatan belajar mengajarnya," kata Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 21 Juli 2016.
Sebagai persiapan menuju 2018, berbagai infrastruktur hingga konten akademiknya juga tengah disiapkan. Agar, target penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar berbagai hal tentang keislaman bisa berjalan 2018.
"Ini merupakan sebuah legacy bagi bangsa Indonesia ini yang diberikan oleh pemerintahan Bapak Presiden Jokowi dan Pak JK," imbuh Yuddy.
Pembangunan universitas Islam bertaraf internasional dinilai tidak berlebihan. Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia sudah saatnya memiliki perguruan tinggi Islam bertaraf internasional.
"Kalau ini dibangun dan berjalan, ini merupakan sebuah legacy (warisan) bagi masa depan peradaban Islam dari Indonesia. Dan bentuknya adalah perguruan tinggi negeri berbadan hukum dikelola langsung oleh pemerintah," lanjut dia.
Universitas ini nantinya akan fokus pendalaman program pasca-sarjana. Jumlah mahasiswa yang terlibat pun tidak banyak. Termasuk para dosen yang akan mengajar di perguruan tinggi ini.
"Post graduate hitungannya hanya puluhan orang, bahkan di UI yang namanya post graduate fakultas ekonomi, namanya program doktor itu paling belasan orang. Di UGM juga begitu. Ya karena ini internasional ya enggak belasanlah, puluhan tapi enggak ratusan," kata politisi Hanura itu.
"Dosennya bertaraf internasional dari dalam dan luar negeri yang memiliki kualifikasi dunia," pungkas Yuddy Chrisnandi.
Advertisement
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin beberapa waktu lalu menyatakan, telah mendapatkan lokasi yang dirasa baik untuk lokasi universitas Islam internasional ini, yakni di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.