Kapolri Ungkap Penyebab Kerusuhan di Kabupaten Karo

Tito menduga, salah satu penyebab terjadinya kerusuhan adalah belum selesainya pembicaraan ditataran dialog antarwarga.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 01 Agu 2016, 04:51 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2016, 04:51 WIB
20160713-Kapolri-Tito-Karnavian-Jakarta-FF
Kapolri yang baru Tito Karnavian memberikan senyum sebelum pelantikan Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7). Tito Karnavian resmi menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah mengunjungi lokasi kerusuhan di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Menurut dia, saat ini kondisi lokasi yang sempat rusuh pada Jumat lalu tersebut telah kembali kondusif.

"Di Kabupaten Karo itu ada insiden yang berawal dari relokasi pengungsi Sinabung di Desa Lingga. Kemudian masyarakat Desa Lingga ‎belum berkenan dengan pengungsi yang direlokasi di sana karena masalah tanah," kata Tito di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Minggu (31/7/2016) malam.

Dia mengungkapkan, warga Desa Lingga mengharapkan agar relokasi pengungsi dilaksanakan di tempat lain, karena desa yang akan dipindahkan sebanyak empat desa. Jika tetap direlokasi di tempat itu, warga setempat takut akan terdesak oleh pengungsi Sinabung.

Tito menduga, salah satu penyebab terjadinya kerusuhan adalah belum selesainya pembicaraan ditataran dialog antarwarga. Alhasil saat pengembang akan membangun tempat pengungsian di sana, warga memasang pagar yang menghalangi jalan.

"Sehingga ketika akan dibuka, pagar itu kemudian dibersihkan, ditolak oleh warga, kemudian ada peristiwa alat berat yang dibakar berikut ada tenda polisi yang memang ditempatkan di sana untuk antisipasi, mengamankan situasi masyarakat yang ada resisten kemudian dibakar," ungkap Kapolri.

Karena kerusuhan tersebut, ‎ada beberapa warga yang diamankan ke Polres Kabupaten Karo. Namun, warga dari Desa Lingga mendatangi Polres untuk meminta warga yang diperiksa dikeluarkan dan membuat situasi semakin memanas.

"Dan berakibat lempar-lemparan batu. Setelah dibubarkan dengan gas air mata oleh polres, warga membubarkan diri. Namun kemudian ada yang meninggal dunia. Hasil pemeriksaan ada luka terbuka di bagian belakang kepala. Ini sudah diperiksa dan diserahkan kepada keluarga, hari ini akan dimakamkan," jelas Tito.

Sementara itu, penguatan pengamanan telah dilakukan di Tanah Karo agar kerusuhan serupa tidak kembali terjadi. Dialog dengan melibatkan Polda Sumatera Utara, Dandim, Kapolres, Bupati dan DPR telah dilakukan.

"Intinya warga menghendaki relokasi itu dibicarakan kembali. Mereka memberikan saran agar relokasi pengungsi Gunung Sinabung, yang empat desa tadi, ditempatkan di lokasi lain. Itu akan dibicarakan lebih lanjut dengan pemerintah daerah dan pusat sehingga kita harapkan titik temu, solusi, dan jalan keluarnya bagi relokasi empat desa pengungsi Gunung Sinabung ini," tandas Tito.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya