Mengunjungi Areal Crane Jatuh di Masjidil Haram

Seratus orang lebih wafat dalam peristiwa crane jatuh di Masjidil Haram, Kota Mekah, Arab Saudi pada 19 September 2015 lalu.

oleh Muhammad Ali diperbarui 08 Agu 2016, 05:17 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2016, 05:17 WIB
Masjidil Haram
Areal crane jatuh di Masjidil Haram, Kota Mekah, Arab Saudi pada 19 September 2015. (Liputan6.com/Muhammad Ali)

Liputan6.com, Mekah - Musibah crane jatuh yang terjadi di areal Masjidil Haram, Kota Mekah, Arab Saudi, telah menyisakan duka bagi para keluarga korban. Seratus orang lebih wafat dalam peristiwa pada Jumat 11 September 2015 tersebut.

Kala itu, cuaca buruk yang disertai dengan angin kencang telah merobohkan crane raksasa yang tengah berada di pelataran Masjidil Haram. Alat itu memang tengah terparkir untuk digunakan pembangunan perluasan areal masjid yang mengelilingi Kabah tersebut.

'Belalai' crane yang menjulur ke atas itu roboh menghantam bangunan tempat pelaksanaan ibadah Sai. Lantai tiga yang menjadi lokasi jemaah berlari kecil antara Safa dan Marwa itu rusak parah.

Pun demikian tempat di lokasi crane jatuh. Saat kejadian, lokasi itu menjadi kacau lantaran banyak korban jatuh. Beberapa anggota jemaah yang selamat membantu para korban.

Dalam peristiwa jatuhnya crane di Masjidil Haram pada Jumat 11 September 2015, sedikitnya 61 orang jemaah haji Indonesia menjadi korban. Sebagian besar dari mereka mengalami luka berat, sedangkan 12 di antaranya meninggal dunia.

Kini, kondisi tersebut telah berubah. Pantauan Liputan6.com di lokasi, Minggu 7 Agustus 2016, tempat jatuhnya lokasi crane sudah seperti sedia kala. Tak ada tanda-tanda khusus yang menunjukkan pernah adanya musibah itu.

Areal crane jatuh di Masjidil Haram, Kota Mekah, Arab Saudi pada 19 September 2015. (Liputan6.com/Muhammad Ali)

Kerusakan di sejumlah titik, yang disebabkan dari kejadian itu, sudah tak terlihat. Bangunan yang menjadi saksi bisu musibah besar itu sudah rapi.

Hanya saja, pembangunan perluasan Masjidil Haram masih terus dilakukan. Para pekerja masih beraktivitas dengan ditandai adanya suara-suara raungan alat-alat berat di sekitar pelataran areal masjid suci bagi umat Islam tersebut.

Sementara, kondisi Kota Mekah saat ini masih terpantau sepi. Mereka yang menunaikan ibadah umrah agak sedikit bebas mendekati hajar aswad yang biasa sesak dijejali jemaah.

Selain itu, banyak calon haji juga sibuk dengan ibadah seperti salat, berdoa maupun aktivitas lainnya. Adapun kondisi cuaca di sekitar Kota Mekah, terpantau cerah. Suhu udara terasa panas hingga mencapai 42 derajat Celcius.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya