Liputan6.com, Jakarta - PT Transjakarta bakal memberlakukan sistem tap in dan tap out seperti yang berlaku di stasiun kereta api se-Jabodetabek saat ini. Dengan sistem kehadiran, para penumpang gelap yang tak bayar tiket bakal bisa dicegah.
Penumpang Transjakarta selama ini hanya melakukan tap in untuk naik bus dan langsung keluar halte.
Selain itu, sistem ini juga memiliki fungsi lain. Yakni bisa mendeteksi halte-halte yang padat kondisinya dengan melihat titik kedatangan dan keluarnya para penumpang.
Advertisement
Dengan begitu, armada bus bisa langsung dikirim ke halte padat tersebut. Sehingga para penumpang tak harus menunggu lama lagi.
"Ini kebijakan yang super. Banyak hal yang menguntungkan penumpang dan juga kita sebagai pengelola," ujar Direktur Operasional PTÂ Transjakarta Daud Joseph kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (2/9/2016).
"Saya bisa tahu di mana penumpang biasanya turun. Dengan begitu kita bisa langsung kirimkan dan aktifkan bus dengan rute tersebut, kita tambah armada di rute itu. Penumpang tak lagi menunggu lama," sambung dia.
Sistem itu tengah diuji dan masih dikaji dengan serius. Dia mengatakan, dalam waktu dekat seluruh halte Transjakarta akan dipasangi gate tap out. Untuk saat ini, sistem ini baru diujicobakan di koridor I, rute Blok M-Kota.
"Selama ini kita kan buta, kasih semua bus di semua rute. Padahal ada beberapa rute yang cuma butuh tiga bus saja, seperti rute dari Kuningan ke Cijantung itu cuma butuh tiga bus untuk nganterin penumpang," tutur Joseph.
"Kita tak terlalu jauh bicara masa depan, tapi dengan ini (sistem tap out), nggak ada lagi cerita tentang penumpang lama menunggu bus," tutur Joseph.
Meski masih uji coba, Joseph yakin sistem ini efektif dalam menekan penumpukan penumpang. Pelayanan dan target PTÂ Transjakarta dalam memobilisasi jutaan penghuni Jakarta dengan cepat, aman, dan nyawan pun bisa terwujud.
"Nantinya, entah itu besok atau dalam waktu dekat, semuanya akan pakai sistem tap out," ucap Joseph.