Dianggap Tak Bisa Memberi Rasa Aman, Ini Jawaban Transjakarta

Joseph mengaku sudah bekerja sama dengan berbagai pihak dalam memberikan rasa nyaman dan aman bagi penumpang.

oleh Muslim AR diperbarui 01 Sep 2016, 22:32 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2016, 22:32 WIB
20160722-Transjakarta-YR
Sejumlah penumpang saat berada di dalam bus Transjakarta Depok-Uki di Terminal Depok, Jawa Barat, Jumat (22/7). PT Transjakarta melakukan perubahan rute bus Depok-UKI untuk mengangkut penumpang dari Cibubur. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph membantah jika ada kelalaian anggotanya dalam pengeroyokan pada Andrew Budikusuma. Menurut dia, semua sudah sesuai prosedur dan petugas on board telah membantu Andrew.

"Kejadian ini berlangsung cepat. Korban naik dari Kuningan dan pelaku naik dari Semanggi. Jarak Semanggi dan JCC itu kurang dari 1 kilometer. On board (petugas Transjakarta di dalam bus) sudah bilang dan peringatkan jangan terjadi keributan," ujar Joseph di Polda Metro Jaya, Kamis (1/9/2016).

Selama dalam bus, menurut dia tak terjadi pemukulan. Hanya sebatas kata-kata yang mengganggu korban. Namun saat bus berhenti di halte JCC, para pelaku merangkul korban keluar bus dan memukulinya di halte.

"Ketika pintu terbuka, korban ditarik keluar. Melihat itu, on board serta penumpang lainnya kembali menarik korban ke dalam, tujuannya untuk menyelamatkan," ucap Joseph.

Karena itu, anggapan bahwa Transjakarta tak memberikan pengamanan adalah kesalahan. Sebab, Joseph mengaku sudah bekerja sama dengan berbagai pihak dalam memberikan rasa nyaman dan aman bagi penumpang.

"Di dalam bus, di halte dan di bus feeder pun kami pasangi CCTV, belum lagi dari organisasi kami tersusun rapi untuk mengutamakan keamanan para penumpang," kata dia.

Joseph menjelaskan, untuk dalam bus ada petugas yang disebut dengan petugas on board. Petugas yang di bus-bus kota dikenal dengan sebutan kenek ini bertugas menjaga keamanan bus. Lalu, ada penjaga halte yang memastikan keamanan setiap pengguna.

"Sementara itu, di halte ujung ada pengendali jalur. Kami juga bekerja sama dengan polisi dan personel TNI supaya gangguan tidak terjadi," jelas Joseph.

Ia mengimbau masyarakat tak usah cemas dalam menggunakan bus Transjakarta. Ia menjamin, keamanan pengguna akan ditingkatkan.

"Kami berpesan buat pengguna untuk tak perlu takut dan khawatir, Kami me-review kembali dan meningkatkan frekuensi pengamanan dan berlangsung selama 24 jam," ucap Joseph.

Sebelumnya, Andrew telah melaporkan pengeroyokan dirinya ke Polda Metro Jaya. Dalam laporannya, ia menyebutkan para pengeroyok diperkirakan berusia sekitar 25 tahun, berkulit sawo matang, dan satu di antara mereka mengenakan kemeja batik.

Melihat dari penampilan para pengeroyok, Andrew menduga kuat mereka adalah pegawai kantoran. Berbekal ciri-ciri pelaku dan rekaman CCTV, polisi langsung memburu mereka.

Andrew diduga dikeroyok empat pemuda di halte Transjakarta JCC, Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat 26 Agustus 2016. Saat itu, kondisi relatif sepi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya