Cegah Insiden Pemuda BSD Tersetrum Terulang, Ini Imbauan Polisi

Ayi juga mengimbau agar masyarakat kembali menggunakan lapangan futsal seperti sebelumnya.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 27 Sep 2016, 16:17 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2016, 16:17 WIB
20150829-Garis Polisi
Ilustrasi garis polisi.

Liputan6.com, Tangerang Selatan - Menyusul insiden tewasnya Sandy alias Gepeng, tersengat listrik saat merayakan ulang tahun di BSD, Tangerang, Banteng, polisi mengimbau kepada masyarakat agar merayakan ulang tahun dengan sewajarnya.

"Sudahlah jangan berlebihan. Siram-siram gitu, ceplokin telor. Kan mubazir, mending telornya digoreng makan bareng-bareng," kata Kapolres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (27/9/2016).

Ayi khawatir, jika bercanda berlebihan sama seperti nasib Sandy. Dia mengimbau agar perayaan ulang tahun dirayakan dengan wajar, tidak perlu mengerjai atau bercanda berlebihan.

"Ini seharusnya jadi pelajaran, jangan diulang lagi oleh siapapun. Kita kan enggak tahu akan berakhir seperti apa, namanya juga lagi sama-sama bercanda," tutur dia.

Ayi juga mengimbau agar masyarakat kembali menggunakan lapangan futsal seperti sebelumnya. Sebab, insiden tersebut di luar area lapangan futsal yang biasa dijadikan lahan parkir sepeda motor.

"Silakan saja beroperasi, kami tidak ada larangan. Kemarin mungkin mereka tutup lantaran tengah berduka," pungkas Ayi.

Sandy alias Gepeng, pegawai MS Futsal BSD, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, tewas tersetrum setelah dikerjai teman-temannya saat pemuda 23 tahun itu merayakan ulang tahun.

Sandy diikat di tiang lampu lapangan basket, lalu disiram dengan air. Teman-temannya tidak menyadari tiang itu dialiri listrik. Spontan, tubuh Sandy kejang-kejang saat disiram air karena tersengat listrik.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya