Ciri Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai, Segera Atasi Sebelum Terlambat

Artikel ini membahas jenis-jenis pajak di Indonesia, fungsinya bagi negara, dan cara menghitung Pajak Penghasilan (PPh), dilengkapi informasi penting tentang kolesterol tinggi.

oleh Fitriyani Puspa Samodra Diperbarui 11 Apr 2025, 17:20 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2025, 17:20 WIB
Kolesterol Tinggi. (foto: Pinterest/KORAN MANDALA).
Ciri Kolesterol Tinggi. (foto: Pinterest/KORAN MANDALA).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta  Kolesterol merupakan senyawa penting dalam tubuh yang berperan dalam pembentukan sel sehat, menjaga sistem saraf, serta membantu produksi vitamin. Namun, ketika kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal, kondisi ini justru bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan.

Tingginya kadar kolesterol, terutama jenis LDL atau kolesterol jahat, dapat menyebabkan penumpukan lemak di dinding pembuluh darah. Jika dibiarkan, tumpukan ini akan menghambat aliran darah dan memicu berbagai penyakit kronis, mulai dari serangan jantung, stroke, hingga penyakit arteri perifer.

Sayangnya, gejala kolesterol tinggi kerap muncul secara samar dan sering diabaikan. Banyak orang baru menyadarinya ketika kondisi sudah memburuk. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali ciri-ciri kolesterol tinggi sejak dini agar bisa segera mengambil langkah pencegahan. Simak ulasan ciri kolesterol tinggi berikut, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (11/4/2025).

Berapa Kadar Kolesterol yang Normal dalam Tubuh?

Kolesterol dalam tubuh terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu HDL (High-Density Lipoprotein) dan LDL (Low-Density Lipoprotein). Keduanya memiliki peran berbeda dalam tubuh, dan keseimbangannya sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

HDL dikenal sebagai kolesterol baik. Fungsinya adalah mengangkut kolesterol dari pembuluh darah kembali ke hati untuk kemudian dibuang dari tubuh. HDL membantu mencegah penumpukan lemak di dinding arteri. Kadar HDL yang ideal yaitu:

  • 45–60 mg/dL untuk pria
  • 55–60 mg/dL untuk wanita

Semakin tinggi kadar HDL, semakin baik, karena artinya tubuh mampu membersihkan kolesterol dari aliran darah dengan lebih efisien.

Di sisi lain, LDL adalah kolesterol jahat karena dapat menumpuk di dinding pembuluh darah dan membentuk plak yang mempersempit arteri. Bila dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan gangguan aliran darah yang berujung pada penyakit jantung atau stroke. Kadar LDL yang ideal adalah:

  • Di bawah 100 mg/dL

Kadar LDL mulai dianggap berbahaya ketika mencapai 160 mg/dL atau lebih.

Menjaga kadar kolesterol tetap normal sangat penting, tidak hanya bagi orang dewasa, tapi juga bagi anak-anak dan remaja. Pola makan sehat, olahraga teratur, dan pemeriksaan rutin dapat membantu menjaga keseimbangan kolesterol dan mencegah risiko penyakit serius di kemudian hari.

Ciri-ciri Kolesterol Tinggi yang Harus Diwaspadai

Kolesterol tinggi sering kali disebut sebagai “silent killer” karena gejalanya muncul secara perlahan dan kerap tidak disadari. Jika tidak ditangani sejak dini, kondisi ini dapat memicu berbagai komplikasi serius, seperti serangan jantung, stroke, hingga penyakit arteri perifer. Maka dari itu, penting untuk mengenali berbagai ciri-ciri kolesterol tinggi berikut ini:

1. Mudah Lelah dan Mengantuk

Kolesterol tinggi bisa menyebabkan aliran darah terhambat akibat penumpukan plak di pembuluh darah. Akibatnya, jaringan tubuh kekurangan oksigen, membuat tubuh cepat lelah bahkan mengantuk meskipun sudah beristirahat cukup.

2. Nyeri Dada

Penumpukan kolesterol pada dinding arteri dapat menimbulkan nyeri dada, yang bisa menjadi pertanda adanya masalah serius seperti penyakit jantung. Rasa nyeri ini muncul karena aliran darah menuju jantung terganggu.

3. Kesemutan pada Kaki dan Tangan

Gangguan aliran darah akibat kolesterol tinggi bisa menyebabkan sensasi kesemutan, terutama di area kaki dan tangan. Ini terjadi karena suplai darah ke saraf terganggu.

4. Sesak Napas

Ketika jantung harus bekerja ekstra keras akibat arteri yang menyempit, sesak napas bisa terjadi. Ini menjadi gejala penting bahwa kolesterol tinggi sudah mulai memengaruhi fungsi jantung.

5. Nyeri di Bagian Kaki dan Rahang

Sakit pada kaki saat berjalan bisa terjadi karena aliran darah ke bagian bawah tubuh terganggu. Begitu juga dengan rasa sakit pada rahang, yang bisa mengindikasikan adanya gangguan aliran darah ke jantung atau otak.

6. Timbulnya Xanthoma dan Benjolan di Area Mata

Kolesterol tinggi bisa memunculkan benjolan kecil berwarna kekuningan di sekitar mata (xanthoma). Ini merupakan penumpukan lemak di bawah kulit dan sering kali menjadi pertanda awal kolesterol tinggi.

7. Warna Kuku Kekuningan

Perubahan warna kuku menjadi kekuningan bisa menjadi tanda aliran darah yang tidak lancar akibat kolesterol tinggi. Ini juga bisa disertai garis-garis gelap pada kuku.

8. Disfungsi Ereksi

Pada pria, kolesterol tinggi dapat menyebabkan gangguan aliran darah ke area genital, memicu disfungsi ereksi. Hal ini biasanya berkaitan dengan penyempitan pembuluh darah karena plak kolesterol.

9. Berat Badan Naik

Kenaikan berat badan yang tidak terkontrol bisa menjadi pemicu dan juga gejala dari kolesterol tinggi, terutama jika disertai pola makan tinggi lemak dan kurang aktivitas fisik.

10. Hipertensi

Tekanan darah tinggi (hipertensi) kerap berkaitan erat dengan kolesterol tinggi. Penumpukan plak di pembuluh darah menyebabkan jantung harus memompa lebih keras, yang kemudian meningkatkan tekanan darah.

11. Gula Darah Tinggi

Penderita diabetes juga rentan mengalami kolesterol tinggi, terutama jika kadar HDL rendah dan trigliserida tinggi. Kolesterol tinggi dan diabetes sering kali berjalan beriringan dan saling memperburuk kondisi satu sama lain.

12. Kehilangan Keseimbangan

Kadar kolesterol yang sangat tinggi dapat mengganggu aliran darah ke otak, menyebabkan pusing, kehilangan keseimbangan, bahkan gejala mirip stroke.

Langkah-langkah yang Harus Dilakukan Saat Kolesterol Naik

Kolesterol tinggi tidak boleh dianggap sepele karena bisa memicu berbagai penyakit serius, seperti serangan jantung dan stroke. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kadar kolesterol melebihi batas normal, ada beberapa langkah penting yang perlu segera dilakukan untuk menurunkan kadar kolesterol dan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

1. Lakukan Pemeriksaan Rutin Kadar Lemak Darah

Langkah pertama saat mengetahui kolesterol naik adalah melakukan pemeriksaan darah secara berkala. Pemeriksaan ini meliputi:

  • Kolesterol total
  • LDL (kolesterol jahat)
  • HDL (kolesterol baik)
  • Trigliserida

Bagi yang berusia 40 tahun ke atas, pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan secara rutin. Bahkan pada usia lebih muda, tes kolesterol sudah perlu dilakukan jika memiliki faktor risiko, seperti:

  • Riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi
  • Obesitas
  • Diabetes
  • Hipertensi
  • Kebiasaan merokok

Pada penderita gangguan metabolisme lemak darah, pemeriksaan dianjurkan setiap 2–3 bulan sekali untuk memantau perkembangan dan efektivitas penanganan.

2. Ubah Pola Makan dan Gaya Hidup

Mengatur pola makan adalah kunci penting dalam menurunkan kadar kolesterol. Berikut hal-hal yang perlu dilakukan:

  • Kurangi konsumsi lemak jenuh dan trans, seperti yang terdapat dalam gorengan, makanan cepat saji, dan daging berlemak.
  • Perbanyak makanan berserat, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan gandum utuh.
  • Hindari gula berlebih dan makanan tinggi kolesterol.
  • Minum air putih yang cukup dan kurangi konsumsi minuman manis atau beralkohol.

Selain pola makan, olahraga rutin minimal 30 menit sehari juga sangat dianjurkan, seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang. Aktivitas fisik membantu meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) dan membakar lemak dalam tubuh.

3. Konsultasi dengan Dokter dan Konsumsi Obat Secara Teratur

Jika perubahan gaya hidup belum cukup menurunkan kadar kolesterol, dokter mungkin akan meresepkan obat penurun kolesterol, seperti statin. Penting untuk:

  • Mengikuti anjuran dokter
  • Mengonsumsi obat secara teratur
  • Membawa obat-obatan rutin, terutama saat bepergian jauh

Jangan pernah menghentikan konsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan dokter, karena bisa meningkatkan risiko komplikasi.

4. Perhatikan Faktor Penyebab Lain

Kolesterol tinggi tidak selalu disebabkan oleh makanan saja. Bisa juga dipicu oleh:

  • Penyakit hormon tiroid
  • Gangguan ginjal
  • Diabetes mellitus
  • Faktor genetik

Jika ada riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih awal dan rutin. Keluarga dekat juga sebaiknya diajak untuk menjalani tes kolesterol.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya