Ada Penolakan Jadi Kapolda Banten, Ini Jawaban Eks Ajudan Jokowi

Menurut Sigit, jika masyarakat bersama kepolisian bahu-membahu, maka keamanan di Provinsi Banten akan tercipta

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 13 Okt 2016, 10:45 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2016, 10:45 WIB
Sertijab Kapolda Banten
Kapolda Banten Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo (sebelah kanan) berjabat tangan dengan mantan Kapolda Banten Brigjen Pol Ahmad Dofiri (Liputan6.com/ Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Serang - Mantan ajudan Presiden Jokowi, Kombes Listyo Sigit Prabowo dilantik menjadi Kapolda Banten. Dia menggantikan Brigjen Pol Ahmad Dofiri.

Posisi barunya di Banten mendapat penolakan dari sejumlah alim ulama dan tokoh setempat karena masalah keyakinan.

Terkait penolakan tersebut, Sigit Prabowo meminta kepada alim ulama dan tokoh masyarakat untuk bekerja sama dengan aparat kepolisian menjaga kondusivitas keamanan, terlebih pada 15 Februari 2017 akan berlangsung Pilgub Banten.

"Kami selaku pejabat kepolisian Polda Banten baru sangat mengharapkan partisipasi aktif bersama menjaga," kata Kombes Pol Sigit Prabowo usai serah terima jabatan (sertijab) di Mapolda Banten, Kota Serang, Kamis (13/10/2016).

Menurut dia, jika masyarakat bersama kepolisian bahu-membahu, maka keamanan di Provinsi Banten akan tercipta. Karena pada saat pilkada, rawan terjadi kericuhan antarpendukung masing-masing calon kepala daerah.

"Minimal mencegah ataupun menangkal upaya provokasi yang sifatnya akan mengganggu perjalanan pilkada dan situasi kamtibmas ada," tegas Sigit.

Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo menjadi ajudan Presiden Jokowi sejak Mei 2013 saat bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara. Keduanya sudah saling kenal. Saat Jokowi masih menjadi jadi Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah dan Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolres.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya