Liputan6.com, Jakarta - Beragam cara dan strategi digunakan aparat kepolisian untuk mengawal demonstrasi damai 4 November siang ini. Dua pasukan 'khusus' dikerahkan agar demonstrasi berjalan lancar sampai akhir unjukrasa.
Pasukan yang disiapkan itu adalah personel Korps Brimob yang menggunakan sorban. Mereka nantinya ada di barisan depan dan membaca 99 Asmaul Husna atau sifat Allah. Mereka juga akan berzikir selama aksi berlangsung menghadap barisan demonstran.
"Ada 5 kompi yang disiapkan untuk berdzikir saja. Ya tugasnya berzikir saja. Kami juga bersorban, kan boleh bersorban," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan, di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2016).
Advertisement
Cara ini, Iriawan mengatakan, ampuh untuk menenangkan massa. Dia mencontohkan di Jawa Timur dan Jawa Barat.
Selain itu, polisi juga menerjunkan Polwan berhijab. Mereka akan ditempatkan di lapis kedua barisan Pengendali Massa (Dalmas).
"Polwan berjilbab adalah negosiator dengan demonstran," kata Iriawan.
26 Titik
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, pihaknya menerjunkan 18 ribu personel untuk mengawal aksi damai siang nanti. Jumlah tersebut di luar personel TNI, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, dan Dinas Kesehatan.
"Ada 2.500 personel di luar 18 ribu personel polisi," kata Awi.
Jumlah tersebut nantinya akan menjaga 26 titik yang termasuk objek vital, di antaranya Istana Merdeka, Monas, pertokoan, perumahan, dan objek-objek pemerintahan.
"Masyarakat yang ikut demonstrasi kami layani agar tidak ada, jika ada gangguan cukup di sini saja," kata Awi.
Polisi juga menerjunkan personel K-9 atau polisi satwa dalam mengamankan demonstrasi damai siang nanti.