Puluhan Warga Cianjur Korban Luapan Sungai Citarum Mengungsi

Selain rumah, sebuah pondok pesantren dan sekolah juga terancam banjir karena lokasinya tepat di bantaran Sungai Citarum.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 14 Nov 2016, 21:33 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2016, 21:33 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Dibukanya spill way 3 Waduk Saguling menyebabkan debit air Sungai Citarum terus naik. Kenaikan debet air ini bahkan menyebabkan kali meluap dan kini alirannya memasuki rumah warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Bahkan, sebuah rumah dan tiang listrik di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur hancur diterjang arus.

Sebanyak 21 Kepala Keluarga (KK) atau 83 jiwa saat ini sudah diungsikan ke tenda pengungsi yang disediakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur.

"Kami sudah menyiapkan tenda pengungsian di atas bukit atau berjarak sekitar 1 km dari permukiman warga," kata Komandan lapangan BPBD Kabupaten Cianjur, Herman, Senin (14/11/2016).

Menurutnya, warga yang tinggal di bantaran Sungai Citarum sekarang sudah mengungsi ke tenda darurat. Tenda yang didirikan di lapangan itu mampu menampung ribuan pengungsi.

"Kalau malam warga tidur di tenda, paginya pulang lagi ke rumah karena kenaikan debit air selalu terjadi pada malam hari," terang Herman.

Sementara keluarga Lalan (55), yang rumahnya rusak tergerus arus sungai kini sudah dievakuasi ke rumah kerabatnya. "Tadi malam sudah mengungsi," ujar dia.

Selain rumah, lanjut Herman, sebuah pondok pesantren dan sekolah juga terancam banjir karena lokasinya tepat di bantaran Sungai Citarum.

Sejumlah warga mengaku terpaksa tidur di tenda darurat karena takut terjadi banjir. Apalagi diakui warga, permukaan air sungai terus naik terutama saat malam hari.

"Bikin enggak nyaman dan tenang lagi, entah sampai kapan. Semoga saja air cepat surut," kata Imas (39), warga Kampung Bantarcaringin, Desa Cihea.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya