Liputan6.com, Jakarta - Wudhu merupakan langkah awal yang sangat menentukan kualitas ibadah seorang Muslim. Banyak yang tak sadar, kesalahan kecil dalam wudhu dapat berdampak besar pada kekhusyukan bahkan keabsahan sholat.
Sering banget kali kita temui, seseorang terburu-buru saat berwudhu, mungkin termasuk kita. Tidak semua anggota wudhu dibasuh dengan sempurna. Padahal, dari situlah awal ibadah yang sesungguhnya dimulai.
Penjelasan ini disampaikan oleh pendakwah muda Ustadz Adi Hidayat atau UAH dalam sebuah kajian yang penuh makna. Menurutnya, wudhu yang sempurna adalah kunci untuk memperoleh sholat yang juga sempurna.
Advertisement
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, Nabi Muhammad pernah bersabda: “Jika engkau sholatnya ingin sempurna maka mulai dengan wudhu yang sempurna.” Maka tidak heran, seseorang yang baik sholatnya, biasanya sudah terlihat dari caranya berwudhu,".
Orang yang berwudhu dengan tergesa-gesa, cenderung tidak memperhatikan basuhan pada anggota tubuh yang diwajibkan. Inilah yang akan memberi dampak langsung pada kualitas sholatnya.
Dikutip pada Rabu (23/04/2025) dari tayangan di YT @HamidhatulRamadhani yang menayangkan potongan ceramah Ustadz Adi Hidayat secara lengkap dan terstruktur.
Setelah menyempurnakan wudhu, seorang Muslim diarahkan untuk menghadap kiblat. Inilah langkah penting berikutnya dalam meluruskan niat dan memfokuskan hati kepada Allah.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Jika Sholat yang Dilakukan Benar Ini Fadilahnya
Dari takbiratul ihram sampai salam, seluruh tata cara sholat telah diajarkan oleh Nabi. Bila semua rukun sholat ini diikuti dengan benar, maka akan tampak hasilnya pada kekhusyukan dan ketenangan batin.
Sholat yang dilakukan sesuai dengan tuntunan akan menjadi sumber kekuatan ruhani. Hati menjadi lapang, pikiran tenang, dan jiwa terasa lebih dekat dengan Sang Pencipta.
Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa sholat seperti ini akan membawa lima kemuliaan bagi seorang hamba selama hidup di dunia. Kemuliaan ini datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah langsung.
Meskipun pahala utama dari sholat adalah di akhirat, namun pengaruhnya sudah bisa dirasakan sejak di dunia. Hidup terasa lebih berkah, urusan dimudahkan, dan jiwa lebih tenteram.
Dalam kajiannya, Ustadz Adi Hidayat menyebutkan bahwa setiap kali sholat ditunaikan dengan benar, maka akan diberikan 10 pahala. Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an Surah Al-An'am ayat 160.
مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَاۚ وَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ ١٦٠
man jâ'a bil-ḫasanati fa lahû ‘asyru amtsâlihâ, wa man jâ'a bis-sayyi'ati fa lâ yujzâ illâ mitslahâ wa hum lâ yudhlamûn“
Siapa yang berbuat kebaikan, dia akan mendapat balasan sepuluh kali lipatnya. Siapa yang berbuat keburukan, dia tidak akan diberi balasan melainkan yang seimbang dengannya. Mereka tidak dizalimi.”
Ayat ini menegaskan keutamaan setiap perbuatan baik, termasuk sholat yang dilakukan dengan wudhu yang sempurna dan penuh penghayatan.
Advertisement
Bagaimana Jika Meremehkan Wudhu?
Sholat disebut sebagai hasanah, yaitu amal baik yang memiliki nilai pahala besar. Maka tidak heran jika Allah menjanjikan balasan berlipat ganda bagi yang menjalankannya.
Dengan kata lain, sholat bukan hanya menggugurkan kewajiban, tapi juga pembuka pintu-pintu kebaikan lain dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap gerakan dalam sholat, mulai dari berdiri hingga sujud, menjadi bukti ketaatan dan kerendahan hati seorang hamba di hadapan Rabb-nya.
Namun semua itu akan sia-sia bila seseorang meremehkan wudhu. Sebab, pondasi ibadah yang kuat harus dimulai dari proses yang benar sejak awal.
Kesadaran ini harus ditanamkan sejak dini, terutama kepada anak-anak dan remaja agar tidak tumbuh dengan kebiasaan meremehkan wudhu dan sholat.
Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan, jika kita merasa ada yang kurang dalam sholat, maka periksalah wudhunya terlebih dahulu. Di sanalah biasanya letak permasalahannya.
Maka sempurnakanlah wudhumu, niatkan dengan sungguh-sungguh, dan laksanakan sholatmu dengan penuh kekhusyukan. Karena sholat adalah tiang agama, dan wudhu adalah pintu awal menuju kekhusyukan itu.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
