Kunjungi Pulau Barrang Lompo Sulsel, Mendikbud 'Tantang' Siswa

Mendikbud menghadiahi enam siswa siswi yang menerima tantangan, berupa beasiswa dan alat sekolah.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Nov 2016, 13:04 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2016, 13:04 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengunjungi Pulau Barrang Lompo, Makassar, Sulawesi Selatan, hari ini. Mendikbud tercatat sebagai menteri pertama yang berkunjung di pulau tersebut sepanjang sejarah.

Muhadjir mendapat sambutan hangat dari warga setempat. Ribuan orang menyerbu SD Inpres Barrang Lompo, yang menjadi tuan rumah pencairan secara simbolik Kartu Indonesia Pintar (KIP) itu.

Sebelum memberikan sambutan, Muhadjir menantang siswa menghafal pembukaan UUD 45. Tak disangka, tantangan itu disambut antusias enam siswa.

Mendikbud pun menghadiahi enam siswa siswi yang menerima tantangan itu, berupa beasiswa dan alat sekolah.

"Saya bangga dengan kalian semua," kata Muhadjir, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/11/2016).

Muhadjir berharap nilai-nilai nasionalisme ditanamkan sejak dini kepada para siswa di mana pun berada, termasuk siswa SD Inpres Barrang Lompo.

"Ternyata anak-anak pulau tidak mau kalah dengan anak-anak lainnya, saya ikut bangga dan senang, karena ini bagian dari penguatan karakter nasionalisme," kata dia.

Program Indonesia Pintar (PIP) dan pendidikan karakter, kata Muhadjir, menjadi fokus pemerintah saat ini. "Agar generasi ke depan bisa jauh lebih baik dari generasi sekarang."

(Kemendikbud)

Sementara, Sekda Kota Makassar Ibrahim Saleh mengaku senang, karena akhirnya ada seorang menteri yang mengunjungi pulau di wilayahnya.

"Perhatian Mendikbud di pulau ini sangat kami tunggu-tunggu. InsyaAllah 12 kepulauan di sini akan kami bentuk satu kecamatan. Semoga koordinasi pendidikan semakin baik, salah satunya melalui KIP ini," kata dia.

Di kota Makassar, kata Ibrahim, terdapat 22.517 penerima KIP di tingkat SD dan 6.220 tingkat SMP, serta 577 di antaranya di Pulau Barang Lompo.

Makassar punya konsen untuk mensukseskan wajib belajar sembilan tahun, sesuai program pemerintah. Setiap sekolah harus punya dua guru inovator," kata Ibrahim.

Tak hanya itu, Ibrahim menambahkan, pihaknya juga memiliki progam agar setiap siswa memiliki keahlian, yakni bidang olah raga dan kesenian.

"Makassar juga siap menyelenggarakan full day school dan Sabtu-Minggu sebagai Hari Senang Keluarga," pungkas Ibrahim.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya