Panglima TNI: Kami Cari Aktor dan Sutradara Demo 2 Desember

Jajarannya siap mengamankan Indonesia dari segala bentuk perpecahan. Salah satunya, ancaman perpecahan makar atau penggulingan pemerintah.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 21 Nov 2016, 14:24 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2016, 14:24 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo menegaskan, pihak intelijen TNI dan Polri bekerja sama mencari otak yang mengajak aksi demonstrasi 2 Desember.

"Kerja sama intelijen TNI dan Polri untuk melihat, mencari, dan menemukan siapa pun yang mengajak demo, baik sutradara maupun aktornya," kata Gatot usai menggelar pertemuan dengan Kapolri di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (21/11/2016).

"Diidentifikasi, mereka yang bertanggung jawab. Tidak hanya yang mengajukan izin ke Polri. Selanjutnya, bila seperti yang dikatakan Polri bahwa ada tindakan makar, bukan urusan Polri saja, tapi TNI," Gatot menambahkan.

Jenderal Gatot mengatakan, jajarannya siap mengamankan Indonesia dari segala bentuk perpecahan. Salah satunya, ancaman perpecahan makar atau penggulingan pemerintah.

"Untuk diketahui masyarakat, prajurit TNI sudah memenuhi syarat-syarat. Untuk melakukan jihad, prajurit saya bukan penakut," kata Jenderal Gatot.

Guna mewujudkan rasa aman akibat adanya polarisasi para pendukung calon yang berkontestasi di pilkada, Gatot mengatakan, pihaknya sudah mengamanatkan kepada jajaran kewilayahan untuk bekerja sama dengan Polri.

"Tujuannya untuk wujudkan rasa aman dan nyaman masyarakat. Untuk itu menyiapkan segala kemungkinan-kemungkinan dari efek demo yang dimanfaatkan atau berubah menjadi merusak suasana," Gatot menegaskan.

"Sehingga tempat-tempat yang harus dilindungi, ya dilindungi. Saya perintahkan Pangkotama bertugas melindungi masyarakat. Apabila ada penjarahan, masyarakat biasa yang membiarkan juga kena hukum, apalagi petugas," Gatot menambahkan.

Pemimpin FPI, Rizieq Shihab, mengatakan, aksi 2 Desember nanti akan diikuti berbagai elemen organisasi Islam. Aksi akan dimulai dengan ibadah salat Jumat berjamaah. Dia menamakan aksi tersebut sebagai Aksi Bela Islam Jilid III.

"Kita akan gelar salat Jumat di sepanjang Sudirman-Thamrin, dari Semanggi hingga Istana dengan khotib di (bundaran) Hotel Indonesia. Maka kami sebut juga itu Jumat Kubro dan Maulid Akbar, karena jatuh di awal bulan Maulid. Aksinya ibadah, gelar sajadah," ucap Rizieq, Jumat 18 November 2016.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya