Top 3: Kapolri Siapkan Penangkal Rencana Aksi 25 November

Suasana hati massa aksi tak juga berubah, walaupun Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berstatus tersangka.

oleh Hanz Jimenez SalimTaufiqurrohmanPutu Merta Surya Putra diperbarui 22 Nov 2016, 19:08 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2016, 19:08 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Komitmen Polri yang mempercepat penanganan kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat demo 4 November 2016 lalu seolah tak bermakna.

Sebab, para pendemo tidak hanya menuntut Ahok jadi tersangka, tapi juga ditahan.

Massa bahkan merencanakan aksi serupa yang rencananya akan digelar pada 25 November dan 2 Desember 2016.

Perihal adanya upaya makar yang terselip dalam aksi tersebut, menjadikan berita ini paling banyak disorot oleh pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News.

Kabar lainnya yang juga tak kalah menarik, pada Selasa (22/11/2016), mengenai pemanggilan Amien Rais dan Mulan Jameela ke Polda Metro Jaya.

Hal ini terkait laporan relawan Jokowi atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo yang dilakukan oleh calon Wakil Bupati Bekasi Ahmad Dhani.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News:

1. Membendung Rencana Makar 25 November

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mendatangi majelis taklim Habib Ali Bin Abdurrahman Alhabsy di Kwitang, Jakarta Pusat.

Suasana hati massa aksi tak juga berubah, walaupun Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berstatus tersangka. Ahok, tersangka kasus dugaan penistaan agama, disangkakan Pasal 156a KUHP tentang penodaan agama dengan ancaman pidana lima tahun penjara.

 Pasal 28 ayat 2 UU ITE tentang penyebaran informasi yang menimbulkan kebencian di masyarakat, juga disangkakan ke Ahok. Lalu, Ahok dicegah bepergian ke luar negeri.

Tapi, sekali lagi, tuntutan tetap satu agar Ahok ditahan. Massa pun merencanakan aksi serupa secara besar-besaran pada 25 November dan 2 Desember 2016.

Yang cukup mencengangkan adalah pada aksi Jumat pekan ini, terselip semacam upaya makar.

Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada aksi 25 November 2016 mendatang ada upaya dari massa aksi untuk menduduki gedung wakil rakyat tersebut.

"Bila itu terjadi kita lakukan tindakan tegas sesuai aturan hukum yang berlaku," Tito menandaskan.

Selengkapnya...

2. Kasus Ahmad Dhani, Polisi Panggil Amien Rais dan Mulan Jameela

Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menegaskan bahwa keberadaan Pansus Angket Freeport DPR akan bisa membongkar kerugian negara yang selama ini disebabkan PT Freeport, Jakarta, Senin (14/12/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain memanggil Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab, Polda Metro Jaya juga memanggil mantan Ketua MPR Amien Rais.

Pemanggilan ini terkait laporan relawan Jokowi, Laskar Rakyat Jokowi (LRJ), atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo yang dilakukan oleh calon Wakil Bupati Bekasi Ahmad Dhani.

"Mereka dimintai keterangan untuk kasus Ahmad Dhani yang dilaporkan oleh Riano Oscha. Laporannya tanggal 7 November lalu. Mereka dipanggil untuk dimintai keterangan tanggal 24 November nanti," ungkap dia.

Kedelapan orang tersebut akan dimintai keterangannya pada Kamis, 24 November 2016.

"Statusnya sebagai saksi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono.

Selengkapnya...

3. Apa yang Terjadi Bila Aksi 2 Desember Tetap Dilaksanakan?

Ribuan massa aksi damai 4 November memadati kawasan Thamrin menuju Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (4/11). Demo 4 November menuntut penuntasan proses hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ini diikuti berbagai ormas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) akan menggelar aksi damai pada 2 Desember 2016. Mereka menuntut polisi untuk segera menahan Ahok.

"Saya cuma khawatir begini, seperti itu nanti yang terganggu kan pasar modal, indeks saham gabungan terganggu, mata uang terganggu, kepercayaan investor terganggu. Kalau itu sampai terjadi, negara dirugikan loh, rakyat banyak dirugikan," ucap Ketua DPD DKI Golkar Fayakhun Andriadi ketika dikonfirmasi, Selasa (22/11/2016).

"Saya rasa kita semua sudah pandai, masyarakat Indonesia sudah pandai, ini ada apa nih, mau ke mana, siapa yang diincar, bagaimana, oleh siapa, malah jadi banyak tanda tanya," kata Fayakhun.

Dia yakin tudingan penistaan agama kepada Ahok tidak akan terbukti.

Selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya