Liputan6.com, Jakarta - Penyertaan robot selam dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang, dalam pencarian korban pesawat Polri jatuh di perairan Kepulauan Riau, mendapat apresiasi dari Polda Kepri.
"Kami sangat terbantu dengan diturunkannya robot bawah laut milik UMRAH dalam keikutsertaan pencarian korban," kata Kapolda Kepri Brigadir Jenderal Sambudi Gusdian di Rumah Sakit Bhayangkara Batam, Kepri, Rabu (7/12/2016).
Sambudi berharap, hasil pencarian dengan robot tersebut dapat membantu tim SAR, untuk menemukan fakta-fakta baru di bawah laut.
Advertisement
"Alat (robot) dengan sonar yang dimilikinya dapat memfoto titik lokasi bawah laut di titik lokasi pesawat (Polri) jatuh. Tentu ini sangat membantu pencarian," ujar dia.
Sambudi menambahkan tim DVI yang dipimpin Kombes Pol Agung telah berhasil mengidentifikasi tujuh sampel bagian-bagian tubuh korban. Sampel tersebut sudah dikirim ke pusat analis DNA Polri.
"Dari pengelompokan temuan body korban satu sampel, tergolong satu body dan enam sampel lain merupakan bagian-bagian kecil dari potongan lain," papar dia.
Tujuh sampel yang telah ditemukan itu, kata Sambudi, akan dicocokkan oleh tim medis dengan data pembanding yang sudah lengkap, di antanya DNA, dental, dan sidik jari.
"Insya Allah dalam tiga sampai empat hari hasilnya akan keluar," terang Sambudi.
Pesawat Polri hilang kontak di perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, pada Sabtu 3 Desember 2016, pukul 11.10 WIB. Sebanyak 13 orang yang seluruhnya personel Kepolisian itu menumpangi pesawat jenis Skytruck, termasuk di antaranya lima awak pesawat.