Liputan6.com, Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Polri akan memperluas titik pencarian korban pesawat jenis Skytruck P 4201 yang jatuh di perairan Kepulauan Riau. Terlebih, beberapa waktu terakhir, arus bawah laut semakin deras.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul, mengatakan derasnya arus bawah laut bisa menggeser potongan badan pesawat maupun korban ke area lain.
Baca Juga
2 Guru Teroris Ditangkap, Densus 88 Ingatkan Orang Tua Waspada Titipkan Anak
Presiden Filipina: Tak Ada Permintaan Resmi Barter Tahanan dari Indonesia untuk Imbalan Penangkapan Alice Guo
Infografis Rencana Barter Buronan Filipina Alice Guo dengan Gembong Narkoba Gregor Haas dan Sepak Terjang Keduanya
"Sekitar kedalaman 25-30 meter memang kendalanya adalah arus bawah sangat deras, dan kemudian pergerakan benda yang hilang itu juga katakanlah menyebar ke tempat yang lebih luas," ucap Martinus di kantornya, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (6/12/2016).
Advertisement
Sebelumnya, pencarian hanya dilakukan di area seluas 200 nautical miles square. Lantaran keadaan arus bawah laut yang sangat deras, pencarian pun diperluas.
"Sehingga akan diupayakan pencarian melebar, dan menyebar dengan membuat titik koordinat yang berupaya untuk bisa menemukan barang yang hilang. Dan khususnya tentu menemukan korban penumpang dan kru pesawat," terang Martinus.
Pesawat jenis Skytruck P 4201 milik Polri hilang kontak dengan pengendali lalu lintas udara di perairan Kabupaten Lingga, Kepulaun Riau (Kepri) pada Sabtu 3 Desember 2016. Pesawat tersebut mengangkut 13 orang, lima kru dan delapan penumpang yang semuanya adalah anggota kepolisian.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.