Liputan6.com, Jakarta Memasuki hari keempat bencana gempa Aceh yang melanda Pidie Jaya, beberapa desa di Kecamatan Bandar Baru, belum mendapatkan bantuan. Kini para pengungsi masih mengandalkan kebutuhan sehari-hari dari stok yang dimiliki warga sekitar.
Seperti halnya di desa Blang Baroeh, para pengungsi mengeluh belum adanya bantuan, seperti dapur umum, tenda, perlengkapan bayi, selimut hingga obat-obatan.
Baca Juga
Para pengungsi membuka posko dan mendirikan terpal seadanya di tanah kosong milik warga. Dari amatan di lapangan beberapa ibu dan anak-anak mendirikan tempat berteduh dari bilah bambu dengan beratapkan terpal.
Advertisement
Seperti halnya Sakdiyah, dia menempati posko pengungsian ini bersama dengan bayinya. Sakdiyah mengalami luka di bagian wajah dan kepala akibat terkena reruntuhan bangunan.
"Ini kepala saya terasa sakit, maunya di rontgen, ini ke rumah sakit sudah dua kali," ujar Sakdiyah di Blang Baroeh, Aceh, Sabtu (10/12/2016).
Di posko ini, tercatat 400 korban yang mengungsi. Ramli Sulaiman warga Blang Baroeh lainnya menuturkan, tenda, air bersih, dan dapur umum merupakan kebutuhan yang paling mendesak. Sebab warga masih takut tidur di dalam rumah, hingga memilih tidur di posko yang dibangun masing-masing warga.
"Tenda itu karena, malam hari warga tidak berani tidur di rumah, walau ada sebagian rumah tidak runtuh, tapi masih trauma, jadi tidur di sini," ujar Sulaiman.
Selain Blang Baroeh, terdapat beberapa desa lain yang belum tersentuh bantuan di wilayah kecamatan Bandar Baru, di antaranya, Desa Kayee Jatoe, Blang Sukon, Baroh Musa, Teungoh Musa, Poroh dan beberapa desa lainnya.