Kapolri: Ada Bom Pipa dalam Ransel di TKP Teroris Tangsel

Polisi melakukan penggerebekan di sebuah kontrakan yang diduga dihuni teroris di Tangerang Selatan.

oleh Muslim AR diperbarui 21 Des 2016, 14:44 WIB
Diterbitkan 21 Des 2016, 14:44 WIB
20161011-OTT-Kemenhub-Jakarta-Jokowi-Tito-Karnavian-FF
Kapolri Jendral Tito Karnavian saat tiba di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (11/10). Polda Metro Jaya menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Kantor Kemenhub terkait praktek pungli perizinan kapal. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Tangerang Selatan - Polisi melakukan penggerebekan di sebuah kontrakan yang diduga dihuni teroris di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Selain menemukan tiga bom aktif, polisi juga mendapati bom pipa berada dalam ransel.

"Ditemukan bom pipa dalam ransel, ada 1 ransel lagi yang belum dibuka," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2016).

Saat ini, ungkap Tito, Tim Densus 88 masih melakukan sterilisasi tempat kejadian perkara (TKP). Ia pun meminta warga sekitar untuk tidak mendekat ke lokasi.

"Tim Densus sedang melakukan sterilisasi. Untuk jenazah terduga pelaku akan dibawa ke RS Polri Kramatjati," kata Tito.

Densus 88 sebelumnya menangkap ANS di Jalan Raya Serpong. Dari pengakuannya, ANS dan beberapa kelompoknya hendak melakukan aksi teror di Pos Lantas di RS Eka, Serpong. Rencana tersebut akan dilakukan di malam pergantian tahun 2016.

Densus lalu bergerak ke sebuah rumah di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Serpong, Tangerang Selatan, pada pukul 09.45 WIB. Saat digerebek, ketiga tersangka melakukan perlawanan dengan melempar bom yang sudah jadi ke arah polisi. Akibatnya, polisi menembak mati tiga tersangka di lokasi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya