Ini Daftar Wilayah yang Bisa Saksikan Bulan Tersenyum, Indonesia Termasuk?

Pada 25 April 2025 pagi, Venus, Saturnus, dan bulan sabit akan membentuk "bulan tersenyum" di langit timur. Apakah masyarakat Indonesia bisa melihatnya?

oleh Reanthonio Oktovier Sinanu Diperbarui 24 Apr 2025, 23:42 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2025, 23:28 WIB
Ilustrasi bulan purnama
Ilustrasi bulan purnama. (Photo by Ganapathy Kumar on Unsplash)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta ​Pada Jumat pagi, 25 April 2025, langit akan menyuguhkan fenomena langka yang disebut "bulan tersenyum" atau "smiley face" di mana Venus, Saturnus, dan bulan sabit tipis akan membentuk pola menyerupai wajah tersenyum.

Fenomena ini dapat disaksikan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dengan syarat langit cerah dan pandangan tidak terhalang ke arah timur sebelum matahari terbit. 

Di Indonesia, pengamat langit disarankan untuk mulai memperhatikan langit timur sejak pukul 05.00 WIB. 

Puncak keindahan fenomena langka ini akan terjadi sekitar pukul 05.30 WIB hingga menjelang matahari terbit, sekitar pukul 06.30 WIB, tergantung lokasi masing-masing. Menariknya, selain ketiga benda langit utama yang membentuk "wajah", planet Merkurius juga akan tampak di bawah formasi ini.

Diwartakan LiveScience.com, Kamis (24/4/2025), bagi penduduk Amerika Utara, peristiwa Bulan tersenyum akan menjadi konjungsi yang mempesona.

Namun, di beberapa wilayah tertentu di dunia, Venus akan tampak menghilang sejenak di balik bulan.

Fenomena yang disebut okultasi ini terjadi karena kedekatannya dengan Bumi, sehingga posisinya di langit dapat bervariasi hingga 2 derajat di berbagai lokasi di dunia, menurut In-the-sky.org.

Jalur visibilitas okultasi ini akan melintas melalui sebagian Greenland, Islandia, Svalbard (Norwegia), Eropa (kecuali Spanyol dan Portugal), barat Rusia, serta Afrika bagian utara tengah.

Namun, bagi sebagian pengamat, okultasi akan terjadi pada siang hari, sehingga mereka akan membutuhkan teleskop untuk menyaksikan fenomena langit ini dengan jelas.

Apa yang dimaksud dengan wajah tersenyum?

Menyaksikan Gerhana Matahari Total di Langit Chile
Bulan menghalangi matahari selama gerhana matahari total di La Higuera, Chile, Selasa (2/7/2019). Gerhana matahari total secara singkat mengubah siang menjadi malam. (AP Photo/Esteban Felix)... Selengkapnya

Dikutip dari BBC Sky at Night Magazine, Kamis (24/4/2025), singkatnya, ‘wajah tersenyum’ terdiri dari susunan Venus, Saturnus, dan Bulan sabit yang saling berdekatan di langit pagi.

Namun, wajahnya berada di sisinya. Bayangkan wajah tersenyum yang diputar 90° searah jarum jam, dan seperti itulah pola yang akan dibentuk oleh kedua planet dan Bulan.

Bulan sabit tipis membentuk ‘senyuman’, sedangkan Venus membentuk mata kanan dan Saturnus membentuk mata kiri.

Kamu bisa melihat seperti apa hasilnya dalam simulasi di bawah ini. Miringkan kepala Anda ke kanan dan Venus, Saturnus, dan Bulan sabit akan membentuk pola wajah yang tersenyum.

Begini Cara Lihat Fenomena Langka Bulan Tersenyum di Indonesia Pada 25 April 2025

Venus, Saturnus dan Bulan Berformasi Unik 'Wajah Tersenyum' pada 25 April 2025
Wajah tersenyum di langit. ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Di sisi lain, sebelumnya, sudah diberikan beberapa tips untuk bisa menyaksikan fenomena bulan tersenyum ini.

Mengutip Travel and Leisure Asia, fenomena ini disebut sebagai triple conjunction, yaitu saat tiga objek langit tampak sangat berdekatan dari sudut pandang Bumi.

Kali ini, bulan sabit akan berperan sebagai “mulut”, sementara Venus dan Saturnus menjadi “mata” yang berkelap-kelip. Kombinasi ini menciptakan formasi segitiga lucu yang bisa kamu lihat langsung dengan mata telanjang.

Cara Menyaksikan Bulan Tersenyum di Langit

  1. Live Science melaporkan kalau waktu terbaik untuk melihat fenomena ini adalah pukul 05.30 waktu setempat atau satu jam sebelum matahari terbit.
  2. Pilih lokasi pengamatan terbaik, yaitu arah matahari terbit tanpa halangan seperti gedung atau gunung, serta tempat yang minim polusi akan memberikan pengamata lebih baik.
  3. Walaupun fenomena ini bisa dilihat dengan mata telanjang, namun kamu juga bisa menggunakan alat seperti teleskop atau teropong supaya makin jelas terlihat.

Infografis Gerhana Bulan Parsial

Infografis Gerhana Bulan Parsial
Gerhana bulan parsial atau sebagian. (Liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya