Pengamat: 200 Pengantin Bom Bunuh Diri Bermukim di Depok

Sasaran para "pengantin" jaringan tersebut ialah gedung-gedung simbol-simbol negara seperti kantor polisi dan kantor pemerintahan.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 22 Des 2016, 07:11 WIB
Diterbitkan 22 Des 2016, 07:11 WIB
Pengamat terorisme Al Chaidar
Pengamat terorisme Al Chaidar (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Depok - Pengamat terorisme, Al Chaidar, menyebutkan, jaringan kelompok radikal Mujahidin Indonesia Barat (MIB) di bawah pimpinan Bahrun Naim mempersiapkan 600 "pengantin" untuk melakukan aksi teror di pinggiran Jakarta. 

Menurut dia, 200 orang yang siap melakukan aksi bom bunuh diri bermukim atau tinggal di sembilan titik wilayah Depok, Jawa Barat.

"Sebanyak 40 persen dari jaringan MIB adanya di Jabodetabek. Paling banyak ada di Bekasi, kedua Depok, dan ketiga baru Tangerang," kata Al Chaidar di Universitas Indonesia, Rabu (21/12/2016).

Al Chaidar mengatakan, sasaran para "pengantin" jaringan tersebut ialah gedung-gedung simbol-simbol negara seperti kantor polisi dan kantor pemerintahan.

"Tahun ini mal sangat kecil kemungkinannya jadi target jaringan tersebut, karena sudah dibahas oleh Bahrun Naim (pemimpin MIB) sendiri itu kurang menjadi target," ucap Al Chaidar.

Al Chaidar menambahkan, selain itu di daerah-daerah tertentu, jaringan yang menamai diri MIB ini juga akan melakukan aksi teror di gereja.

"Kalau di Tangerang selain menyerang kantor polisi, mereka juga menargetkan gereja," ucap Al Chaidar

Ia menyebutkan, jaringan ini sangat cerdik dalam bersembunyi dari kejaran petugas. Mereka memanfaatkan kawasan yang tingkat kepadatannya yang cukup tinggi. Terlebih, pendataan penduduk terbilang sangat lemah.

"Sistem ketetanggaannya tidak begitu saling curiga, sehingga mereka merasa aman untuk tinggal disana. Di sinilah polisi harus menindak secara tegas dan mendeteksi dengan cepat keberadaan mereka," pungkas Al Chaidar.

Wakapolresta Depok Ajun Komisaris Besar Candra Sukma Kumara mengatakan, 200 pasukan MIB tersebut bukanlah warga Depok.

"Informasi itu tidak ada yang mengarah khususnya warga Depok ya, kemungkinan pendatang. Nah ini harus ada pendataan, bukan hanya tugas TNI-Polri tapi juga peran aktif masyarakat harus lebih ditingkatkan," ucap Candra.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya