Dodi Triono Sering Beri Wejangan Sebelum Pembunuhan Sadis Pulomas

Sebelum menjadi korban korban pembunuhan sadis di Pulomas, Dodi Triono bertemu rekan mantan sekampusnya. Ada hal berbeda?

oleh Liputan6 diperbarui 28 Des 2016, 14:35 WIB
Diterbitkan 28 Des 2016, 14:35 WIB
20161228-Dodi Triono
Dodi Triono, salah korban pembunuhan sadis Pulomas, Jakarta Timur. (@dtr175)

Liputan6.com, Jakarta Dodi Triono menjadi korban pembunuhan sadis di Pulomas Jakarta Timur. Rekan semasa kuliahnya mengakui Dodi sebagai pribadi yang baik dan cerdas.

Dodi Triono merupakan alumni Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia angkatan 1976 dan lulus pada 1981.

"Dodi itu pinter banget dan baik. Di antara satu angkatan saya, dia paling duluan lulus dari sekian orang. Dia satu dari tiga orang yang lulus duluan," tutur Dodi Latif, salah satu teman Dodi Triono, di TPU Tanah Kusir, Rabu (28/12/2016).

Latif yang terakhir bertemu Dodi mengatakan, almarhum tidak pernah membicarakan proyek atau pekerjaan apabila sedang berkumpul bersama alumnus Teknik Arsitektur UI, melainkan bercanda bersama dan membicarakan hal-hal yang ringan.

"Terakhir bertemu tanggal 23 (Desember 2016), dia agak pendiam, padahal biasanya ngebanyol. Di grup WA (Whatsapp), sebelumnya dia tidak pernah kasih kita wejangan, tapi akhir-akhir ini isinya wejangan," cerita Latif seperti dikutip dari Antara.

Ia menambahkan dirinya sangat kehilangan Dodi.

Sedangkan Toni Harianto, teman dekat Dodi mengatakan semasa kuliah korban pembunuhan sadis Pulomas itu suka mengikuti berbagai kegiatan, salah satunya naik gunung.

"Sudah 40 tahun yang lalu, dari masih mahasiswa main gitar ke gunung," kata Toni Harianto.

"Dodi anak tunggal, sangat disayang orang tua. Dia rajin shalat," lanjut dia. "Dodi juga doyan kerja, bijaksana dan tidak sombong sama sekali."

Dodi (59) dan kedua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9) dimakamkan bersebelahan di TPU Tanah Kusir. Selain itu, korban pembunuhan sadis Pulomas meninggal lainnya adalah seorang tamu bernama Amel (teman anaknya), serta kedua sopirnya, Yanto dan Tasrok.

Lima lainnya masih hidup meski saat ditemukan sudah dalam keadaan lemas. Mereka adalah Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya