Ini Penyebab Korban Pembunuhan Sadis Pulomas Keluarkan Darah

Sebanyak 11 orang disekap di kamar mandi berukuran 1,5x1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam. Mereka jadi korban pembunuhan di Pulomas.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 28 Des 2016, 14:43 WIB
Diterbitkan 28 Des 2016, 14:43 WIB
20161228-Korban Pembunuhan Pulomas Menuju TPU Tanah Kusir-Jakarta
Warga dan kerabat menyolatkan tiga jenazah korban pembunuhan sadis Pulomas di Masjid At Taubah, Pulomas, Kayuputih, Jakarta, Rabu (28/12). Tiga jenazah yaitu Dodi Triono (59) serta dua putrinya Diona Arika dan Dianita Gemma. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya telah mengantongi hasil autopsi enam korban penyekapan dan pembunuhan di rumah mewah Pulomas, Jakarta Timur. Hasilnya, para korban tewas akibat kehabisan oksigen setelah disekap di dalam kamar mandi ukuran 1,5 x 1,5 meter selama 17 jam.

"Hasil autopsi pertama menyatakan korban meninggal karena kekurangan oksigen dalam darah. Ini hasil autopsi tadi malam dan hari ini mungkin hasilnya diberikan ke penyidik," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Jakarta, Rabu (28/12/2016).

Argo mengakui, jasad korban pembunuhan berlumuran darah saat pertama kali ditemukan. Kondisi tersebut membuat banyak orang berspekulasi korban tewas setelah dianiaya dan ditusuk oleh pelaku.

"Kemarin ada yang bertanya, ada luka tusuk di Dodi (Triono), tapi ternyata tidak ada," kata dia.

Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu menjelaskan, darah tersebut keluar dari hidung korban akibat pembuluh darah yang pecah. Sementara luka di kepala diduga akibat benturan saat disekap di dalam kamar mandi.

"Jadi ada sumbatan dan pembuluh darahnya pecah. Pokoknya korban pembuluh darahnya pecah dan keluar darah dari hidung. Luka di kepala karena benturan," tandas Argo.

Sebanyak 11 orang disekap dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di sebuah rumah mewah di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Saat ditemukan pada Selasa, 27 Desember 2016, didapati enam orang tewas dan lima luka-luka dalam peristiwa ini.

Enam korban tewas, yakni pemilik rumah Dodi Triono (59) serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir bernama Yanto dan Tasrok.

Sementara lima korban selamat dari aksi penyekapan sadis yakni, dua anak korban bernama Zanette Kalila Azaria (13) dan Fitriani (23). Serta tiga asisten rumah tangga bernama Emi (41), Santi (22), dan Windy (23).

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya