Kalung Jadi Bukti Identitas Jenazah Kusminar Korban Zahro Expres

Keluarga berharap tim DVI RS Polri dapat bekerja dengan cepat, karena keluarga berharap jenazah dapat segera dimakamkan.

oleh Khairur Rasyid diperbarui 04 Jan 2017, 12:06 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2017, 12:06 WIB
Korban Kapal Zahro Expres Ai Kusminar
(Liputan6.com/Kahirur Rasyid)

Liputan6.com, Jakarta Keluarga korban kebakaran Kapal Zahro Expres, Edi Nuraidi, mendatangi Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Dia ingin mengonfirmasi dugaan jenazah yang berada di rumah sakit itu, merupakan sepupunya yang bernama Ai Kusminar.

Edi yakin satu di antara beberapa jenazah yang tersisa di RS Polri adalah Ai. Keyakinannya ini diperkuat dengan sejumlah foto yang ditempel tim DVI. Di antara foto ada yang memperlihatkan kalung yang mirip dengan milik sepupunya yang berumur 52 tahun itu.

"Saya ingin memastikan bahwasanya sisa jenazah yang saat ini sedang diidentifikasi, merupakan sepupu saya yakni Ai Kusminar. Dikarenakan saat terakhir dia berangkat mengenakan kalung," ujar Edi di RS Polri, Jakarta, Rabu (4/1/2016).

Bukti tersebut dikuatkan dengan keterangan anak Ai, Ridwan, yang juga ikut menumpangi Kapal Zahro Expres bersama sang ibundanya itu.

"Jadi kita yakin kalung yang ada di foto tim DVI itu ialah kalung Ibu Ai. Ini diperkuat keterangan dari anak korban, Ridwan yang melihat ibunya memakai kalung tersebut," ungkap Edi.

Keluarga berharap tim DVI RS Polri dapat bekerja dengan cepat, karena keluarga berharap jenazah dapat segera dimakamkan.

"Saya berharap kepada tim DVI dalam proses identifikasi jenazah ini dapat cepat dilakukan, dikarenakan kami sudah menyerahkan data-data yang diperlukan untuk proses identifikasi ini," Edi menandaskan.

Ai Kusminar bersama keluarga menjadi korban kebakaran KM Zahro Expres. Ai berangkat bersama adiknya yang selamat dari maut, Elli dan Neneng Anggraeni. Suami Ai, Muhidin dan kedua anaknya, Ridwan dan Alfi juga selamat.

KM Zahro Expres tujuan Pulau Tidung tiba-tiba terbakar setelah berlayar sekitar satu mil dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, pada Minggu 1 Januari 2017, sekitar pukul 08.30 WIB.

Akibat kebakaran tersebut, 23 penumpang dinyatakan meninggal, 17 luka-luka, 17 hilang, dan lebih dari 194 lainnya selamat. Sedangkan nahkoda dan anak buah kapal atau ABK Zahro Expres diduga menyelematkan diri saat insiden terjadi.

Korban hilang hingga kini terus dalam pencarian tim gabungan Basarnas. Manifes yang tidak sesuai jumlah penumpang sebenarnya, menyulitkan pencarian.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Namun penyelidikan sementara, ada dugaan kelalaian dalam insiden maut Kapal Zahro Expres.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya