TNI Terus Evaluasi Anggota Terlibat Kekerasan Terhadap Jurnalis

Ia menambahkan, peristiwa kekerasan terhadap jurnalis yang dilakukan oknum TNI memiliki sejumlah sebab.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 20 Jan 2017, 19:11 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2017, 19:11 WIB
20170120-Menkoinfo-Hadiri-Acara-Kongres-V-IJTI-Jakarta-Rudiantara-JT
Kapuspen TNI Mayor Jendral TNI, Wuryanto, Ketua KPI Yuliandre, Ketua Dewan Pers Yoseph Adi Prastyo, Sahlisospol Kapolri Irjen Pol Iza Fadri (ki-ka) menjadi pembicara Kongres V Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia, Jakarta (20/1). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Wuryanto memastikan pihaknya tidak mentolelir segala bentuk kekerasan yang dilakukan anggotanya terhadap jurnalis. Menurutnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku sangat fokus terhadap hubungan TNI dengan jurnalis.

"Panglima sangat konsen hubungan TNI dengan media. Beliau menyadari posisi strategis media. Kekerasan terhadap wartawan yang dilakukan oleh oknum prajurit kami sudah inventarisir cukup banyak, sudah kami evaluasi,‎" kata dia.

Hal itu disampaikan Wuryanto saat menjadi salah satu pembicara pada acara Simposium Nasional 'Stop Impunitas Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis', Kongres ke-5 Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Hotel Novotel, Gajah Mada, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2017).

Ia menambahkan, peristiwa kekerasan terhadap jurnalis yang dilakukan oknum TNI memiliki sejumlah sebab. Namun demikian, ia menegaskan, TNI tetap akan memberikan sanksi tegas jika ada oknum yang terlibat dalam kekerasan terhadap jurnalis.

"‎Bahwa kejadian-kejadian (kekerasan) itu hampir selalu ada karena unsur ketakutan luar biasa dari komandan kesatuan, takut terpublikasi (oleh jurnalis) terkait pelanggaran (terhadap) masyarakat karena Panglima telah menyampaikan peringatan keras terkait pelanggaran yang dilakukan itu," Wuryanto memungkas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya