Keprihatinan Jokowi Soal Teroris dan Solo

Jokowi menilai peran Babinsa dan Bhanibkamtibmas sangat penting. karena menjadi sumber informasi pertama bila ada potensi teror.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 31 Jan 2017, 06:24 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2017, 06:24 WIB

Liputan6.com, Solo - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersilaturahmi dengan anggota TNI dan Polri se-Solo. Pertemuan tertutup ini khusus untuk para Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkatibmas).

Usai pertemuan, Jokowi menilai peran Babinsa dan Bhanibkamtibmas sangat penting. Mereka menjadi sumber informasi pertama bila ada potensi kejahatan hingga aksi terorisme.

"Mereka yang pertama, sehingga kalau cara mendengarnya benar, kejadian-kejadian yang tidak diinginkan itu bisa dicegah, ini preventif yang ingin kita lakukan,” kata Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Senin (30/1/2017).

Jokowi punya beberapa alasan sehingga menilai perlu mengumpulkan para Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Seluruh anggota harus menerima informasi yang benar dari atasan, baik Panglima TNI maupun Kapolri. Sehingga tidak ada salah pengertian atas perintah yang diberikan.

"Jika informasi dari atas ke bawah itu bisa betul-betul lurus semuanya, sehingga ngerti semuanya, apa sih yang harus dilakukan. Oleh sebab itu perlu penyampaian langsung seperti ini," jelas Jokowi.

Selain itu, mantan Wali Kota Solo itu juga prihatin dengan kota asalnya. Ketika ada teroris yang ditangkap, sering kali mereka berasal dari Solo. Hal ini menjadu keprihatinan sekaligus perhatian khusus Jokowi.

"Sehingga kita memerlukan pendekatan-pendekatan yang lebih baik agar hal-hal yang tidak kita inginkan bisa kita cegah," tambah Jokowi.

Turut hadir dalam silaturahmi ini, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya