Rais Syuriah NU: Boleh Pilih Pemimpin Karena Agamanya, Tapi...

Masdar mengingatkan, soal kekuasaan tak lepas dari takdir Yang Maha Kuasa.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 03 Feb 2017, 19:32 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2017, 19:32 WIB
Rais Syuriah PBNU Masdar F Mas'udi
Rais Syuriah PBNU Masdar F Mas'udi

Liputan6.com, Jakarta - Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masdar Farid Mas'udi mengatakan semua warga Jakarta berhak memilih para calon pemimpinnya di Pilkada DKI Jakarta berdasarkan etnik atau sesuai dengan keyakinan agamanya.

"Semua boleh mengkhotbahkan untuk memilih pemipin sesuai dengan etnik atau seperti agama yang diyakininya. Itu hal wajar kok," ujar Masdar saat wawancara khusus dengan Liputan 6  SCTV, Kamis 2 Januari 2017.

Namun, Masdar mengingatkan, soal kekuasaan tak lepas dari takdir yang Maha Kuasa. Masdar pun mengutip salah satu ayat Alquran yang menyebut bahwa Tuhan mempunyai kehendak sepenuhnya menentukan kekuasaan pada manusia.

"Di Alquran, Allah memberi kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah akan mencabut kekuasaan dari siapa yang ia kehendaki. Jadi kadang pemimpin itu suka-suka Yang di Atas saja," ucap Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.

Masdar pun mencotohkan bagaimana saat terpilihnya Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang  saat itu banyak pihak meragukan kalau Gusdur akan terpilih.

"Segala yang berkaitan dengan kekuasaan, itu ada intervensi langit. Kita ingat zaman saat Gus Dur terpilih, siapa bisa menyangka, dia tidak melihat, tapi akhirnya jadi (presiden RI). Allah pemilik kekuasaan," Masdar menandaskan.

Pilkada DKI 2017 akan diikuti tiga pasangan. Yaitu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Debat terakhir akan digelar Jumat 10 Februari 2017. Sementara itu, masa tenang berlangsung pada 12-14 Februari 2017.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya