Doa Menyambut Tahun Baru 2025, Ulama Anjurkan Baca Tiga Kali untuk Bikin Setan Kesal

Ada berbagai doa yang baik untuk dibaca di malam tahun baru. Salah satunya doa yang kerap dibaca pula saat tahun baru Islam.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 31 Des 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 31 Des 2024, 18:00 WIB
Doa Menyambut Tahun Baru 2025, Ulama Anjurkan Baca Tiga Kali untuk Bikin Setan Kesal
Doa Menyambut Tahun Baru 2025, Ulama Anjurkan Baca Tiga Kali untuk Bikin Setan Kesal. Foto: AI by deepai.org.

Liputan6.com, Jakarta Tahun baru 2025 tinggal menunggu hitungan jam. Masyarakat di seluruh dunia siap menyambut dengan penuh harap disertai doa terbaik.

Ada berbagai doa yang baik untuk dibaca di malam tahun baru. Salah satunya doa yang kerap dibaca pula saat tahun baru Islam.

Redaktur Keislaman di NU Online, Ustaz Ahmad Muntaha AM menjelaskan, doa tahun baru Islam merupakan doa yang dipilih dan dianjurkan para ulama.

Doa tahun baru Islam bukan doa yang warid atau ma'tsur yang bersumber langsung dari Nabi Muhammad saw.  Melainkan berupa pilihan para ulama seperti dikutip dari kitab Kanzun Najah was Surur karya Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Kudus bin Abdil Qadir (w 1335 H). Ada pula doa tahun baru dari kitab Al-Fathul Mubin wad Durrut Tsamin karya Syekh Abdullah bin Muhammad Al-Khayyath Al-Harusyi (1175 H), ulama sufi asal kota Fes Maroko.

Doa tahun baru versi kitab Kanzun Najah was Surur berbunyi:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اَللهم  مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي السَّنَةِ الْمَاضِيَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ، وَنَسِيْتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ، وَحَلُمْتَ عَنِّيْ مَعَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ، وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَاءَتِيْ عَلَيْكَ،اَللهم  إِنِّيْ أَسْتَغْفِرُكَ مِنْهُ فَاغْفِرْ لِيْ.اَللهم وَمَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِيْ عَلَيْهِ الثَّوَابَ وَالْغُفْرَانَ فَتَقَبَّلْهُ مِنِّيْ، وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ  

Artinya: “Bismillahirrahmanirrahim. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga dan para sahabatnya. Ya Allah, amal yang telah aku lakukan pada tahun lalu dari sekian amal yang Engkau cegah diriku darinya, yang aku belum tobat darinya dan Engkaupun tidak meridhainya, yang telah aku lupakan namun tidak Engkau lupakan, Engkau telah berbuat bijak kepadaku meskipun sebenarnya mampu untuk menghukumku, Engkau menyeru kepadaku untuk bertobat setelah kenekatanku (bermaksiat) kepada-Mu, ya Allah sungguh Aku memohon ampunan kepadamu dari amal itu, maka ampunilah diriku.”

“Ya Allah, dan amal yang telah Aku lakukan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan pahala dan ampunan atasnya, maka terimalah amal itu dariku, dan jangan engkau putus harapanku kepada-Mu, wahai Zat Yang Maha Mulia, wahai Zat Yang Paling Maha pengasih dari para kekasih. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.”

Khasiat Doa Akhir Tahun

Doa ini disebut dengan doa akhir tahun yaitu hari terakhir bulan Zulhijjah dan dianjurkan dibaca sebanyak tiga kali, tanpa keterangan dibaca setelah shalat ashar atau setelah shalat maghrib.

Kemudian disertai keterangan khasiat bahwa orang yang membacanya tiga kali maka setan akan berkata:

“Aku lelah menyertainya sepanjang tahun dan ia menghancurkan usahaku dalam waktu sesaat saja,” (Abdul Hamid bin Muhammad Ali Kudus, Kanzun Najah was Surur fi Ad’iyyah al-Ma’tsur al-Lati Tasyrah as-Shudur, [Damaskus, Darus Sanabil dan Darul Hawi: 1430 H/2009 M], tahqiq: Qushai Muhammad Nuris Al-Hallaq, halaman 298-299).

Doa Akhir Tahun Hijriyah Boleh Dibaca untuk Sambut Tahun Baru Masehi

Ustaz Muntaha menegaskan bahwa doa tahun baru Islam yang dianjurkan para ulama boleh dibaca di tahun baru masehi. Tetapi perlu diingat untuk tidak meyakini doa itu sebagai doa warid atau yang bersumber dari Nabi Muhammad saw.

Cukup membaca doanya dengan dasar kesunahan dan berdoa secara umum di waktu kapanpun diperbolehkan.

"Hal ini seperti kasus membaca doa taradhi atau memohon ridha untuk para sahabat di sela-sela tarawih. Jika meyakininya sebagai kesunahan khusus pada waktu tersebut, maka tidaklah boleh. Namun boleh membacanya dengan dasar kesunahan berdoa secara umum," jelas Ustadz Muntaha yang juga Founder Aswaja Muda, mengutip laman NU Online, Selasa (31/12/2024).

Bukan Doa yang Bersumber Langsung dari Nabi Muhammad SAW

Seperti dijelaskan dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin:

 وأما الترضي عن الصحابة فلم يرد بخصوصه هنا كبين تسليمات التراويح ، بل هو بدعة إن أتي به يقصد أنه سنة في هذا المحل بخصوصه ، لا إن أتي به بقصد كونه سنة من حيث العموم 

Artinya: “Adapun doa taradhi untuk para sahabat maka tidak ada dalil khususnya dibaca sebelum mengumandangkan iqamah dan azan, sebagaimana di sela-sela shalat tarawih. Bahkan doa itu menjadi bid'ah bila orang membacanya dengan maksud menjadikannya sebagai kesunahan yang khusus pada waktu (tertentu). Tapi tidak bid'ah bila orang yang membacanya dengan maksud menjadikannya sebagai kesunahan secara umum,” (Abdurrahman bin Muhammad Baalawi, Bughyatul Mustarsyidin, halaman 74).

Ustaz Ahmad Muntaha menegaskan, berlandaskan kitab tersebut jelas bahwa tidak ada larangan membaca doa tahun baru Islam dibaca pada saat tahun baru Masehi. 

"Asalkan tidak meyakini doa tersebut bersumber langsung dari Nabi Muhammad melainkan anjuran dari para ulama. Dan tidak meyakini doa tersebut secara khusus, melainkan dihukumi sunnah dibaca saat momentum tahun baru Masehi atau Islam," terangnya.

Infografis Tips Mewujudkan Resolusi di Tahun Baru
Infografis Tips Mewujudkan Resolusi di Tahun Baru (Abdillah/Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya