Liputan6.com, Jakarta - Sidang Ahok atas kasus dugaan penistaan agama kembali digelar. Sedianya, pada sidang ke-9 ini Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan tiga saksi mendapat tambahan satu saksi.
Humas Pengadilan Negeri Jakarta Utara Hasoloan Sianturi di auditorium Kementerian Pertanian membenarkan penambahan saksi dalam sidang Ahok ini.
"Sekitar pukul 07.30 WIB jaksa menambahkan satu saksi ahli Laboratorium kriminalistik atas nama Prof Nuh," kata Hasoloan,di Kementerian Pertanian, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (7/2/2017).
Namun Hasoloan mengaku belum menerima informasi lebih lanjut.
Sebelumnya, dijadwalkan pada hari ini ada dua saksi fakta dan satu ahli yang ada dihadirkan dalam sidang Ahok. Dua saksi fakta tersebut merupakan nelayan Pulau Panggang yang menghadiri sosialisasi Ahok pada 27 September 2016.
"Ada Jaenudin alias Panel dan Sahbudin alias Deni. Satu lagi ada saksi ahli Hamdan Rasyid," terang dia.
Untuk informasi awalnya, kata Hasoloan, Hamdan merupakan anggota komisi Fatwa MUI dan Dosen UIN Syarif Hidayatullah.
Jaksa Tambah Saksi Ahli Kriminal dalam Sidang Ahok
Jaksa menghadirkan dua saksi fakta dan dua ahli dalam sidang Ahok hari ini.
Diperbarui 07 Feb 2017, 09:48 WIBDiterbitkan 07 Feb 2017, 09:48 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tips Membuat Cerpen yang Menarik untuk Dibaca
Buktikan Janji, Bandung bjb Tandamata Taklukkan Jakarta Livin Mandiri di Laga Terakhir PLN Mobile Proliga 2025
Menlu Sugiono Bertemu PM Belanda Dick Schoof, Perkuat Kerja Sama dan Respons Isu Global
Plt Ketum PPP Mardiono Didesak Siapkan Agenda Konsolidasi Muktamar
Banjir Rendam Tanjung Senang Bandar Lampung, 5.905 Warga Terdampak
Tujuan Pembangunan IKN: Mewujudkan Pemerataan dan Kemajuan Indonesia
BRI Insurance Bayar Klaim Asuransi Alat Berat ke Hasnur Group
Apa Tujuan Penulisan Drama? Memahami Esensi dan Manfaatnya
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Malut United Menang Tipis Lawan PSS
Wamendagri Sebut Ada Kepala Daerah yang Bergabung Retret dalam Waktu Dekat
9 Jenis Kecerdasan Anak & Cara Mengembangkannya, Setiap Anak Istimewa
Ketua Bawaslu Sebut Politik Uang dan Hoaks Musuh Utama Saat Pemilu