Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Purwakarta membenarkan pelaku bom Bandung atau bom di Taman Pandawa, Kota Bandung, dan pembakaran Kantor Kelurahan Arjuna merupakan penduduk asli Purwakarta. Hanya saja teroris yang pernah ditahan selama tiga tahun pada 2011 itu sudah pindah kependudukan bersama keluarganya ke Kabupaten Bandung 2015.
"Ya, NIK-nya (Nomor Induk Kependudukan) memang pelaku yang yang bernama Yayat Cahdiyat ini adalah warga asli Purwakarta. Dia pindah kependudukan bersama keluarganya pada tanggal 2 September 2015," kata Pengelola Informasi Kependudukan Disdukcapil Purwakarta, Didi Supriadi, Senin (27/2/2017).
Berdasarkan data Disdukcapil Kabupaten Purwakarta, pelaku bom Bandung ini pernah menetap di Kampung Sukamulya RT 01/06 Kelurahan Cisereuh, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta. Bahkan sejak kecil dia tinggal di Purwakarta hingga akhirnya menikah.
Advertisement
"NIK dalam KTP pelaku adalah NIK Purwakarta, meskipun pindah kependudukan NIK tersebut tidak akan diganti. Apalagi di KTP pelaku tertulis jelas jika lahir di Purwakarta, 24-06-1975," ucap Didi.
Namun, dia tidak mengetahui lebih jauh apakah terduga teroris bom Bandung yang dikabarkan sudah tewas ditembak Tim Densus 88 itu masih memiliki saudara atau tidak di Purwakarta.
"Namun berdasarkan catatan kami untuk orang tuanya (pelaku bom Bandung) sudah meninggal," ucap dia.
Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Anton Charliyan memastikan ledakan di Jalan Pandawa, Cicendo, Bandung adalah bom panci. Bom Bandung diperkirakan tersebut berdaya ledak rendah.
"Telah terjadi peledakan menggunakan bom panci di kompleks Lapangan Pandawa," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Yusri Yunus, saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (27/2/2017).
Bom meledak sekitar pukul 09.30 WIB. Kapolda Jabar Irjen Anton Pol Charliyan memastikan tidak ada korban jiwa dalam ledakan itu. "Tidak ada korban jiwa (bom Bandung)," kata Anton.
Anton mengatakan, bom yang meledak tersebut berdaya ledak rendah. "Yang ditemukan bahan peledak low explosive dan sekarang sudah diamankan anggota (Gegana)," ujar Anton kepada jurnalis.