Kapolda Jabar: Cuma Pelaku Bom Bandung Tahu Sasaran dan Motifnya

Polri akan terus menyelidiki orang yang memiliki keterkaitan dengan pelaku bom Bandung.

oleh Arya Prakasa diperbarui 28 Feb 2017, 17:48 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2017, 17:48 WIB
Anton Charliyan
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan di Mapolda Jawa Barat, Senin (12/1/2017). (Aditya Prakasa/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bandung - ‎Polisi hingga kini masih mendalami motif dan sasaran pelaku bom Bandung, Yayat Cahdiyat yang tewas saat penyergapan di kantor Kelurahan Arjuna, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat. Sebab menurut polisi, saat itu bom yang meledak diduga menyasar ke ruang publik.

"Secara pasti saya enggak tahu, masih didalami. Saya sudah bilang agar ditangkap hidup-hidup. Lumpuhkan bukan mematikan. Tapi justru mereka ini pantang menyerah. Ini yang menyulitkan kita," kata Kapolda Jabar Anton Charliyan di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Selasa (28/2/2017).

Lokasi jalan Arjuna, sebenarnya tidak begitu jauh dari objek vital seperti Bandara Husein Sastranegara dan Stasiun Kereta Api Bandung. Namun Anton enggan menebak-nebak sasaran pelaku bom Bandung sebenarnya.‎

"Ini motivasi yang sebenarnya masih didalami. Bisa saja ke sana (menyasar objek vital). Yang tahu sekarang sendiri cuma almarhum. Tapi kalau dihubungkan bisa saja," ujar dia.

Menurut Anton, pada Desember 2016 lalu para terduga teroris juga menyasar Waduk Jatiluhur sebagai sasaran aksinya. Dia menyebutkan, tersangka teroris di Purwakarta dan Yayat Cahdiyat alias Abu Salam merupakan jaringan yang terafiliasi dengan kelompok Jamaah Anshaurud Daulah (JAD).

"Ini pelaku memang ada hubungan di Purwakarta dan Jatiluhur," ucap dia.

‎Meski berhasil melumpuhkan Yayat, lanjut Anton, pihaknya akan terus menyelidiki orang yang memiliki keterkaitan dengan pelaku bom Bandung. Bahkan polisi telah membentuk tim khusus.

"Sedang dilakukan dibentuk beberapa tim dan sedang dilakukan pengejaran dan penggeledahan jaringan ini di Jawa Barat dan luar Jawa barat," jelas Anton.

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya