Mengapa Ruang Pidato Raja Salman Identik dengan Pelaminan?

Jauh hari, Gedung DPR bersolek menyambut Raja Salman, termasuk ruang rapat paripurna itu.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 02 Mar 2017, 09:17 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2017, 09:17 WIB
Dekorasi penyambutan Raja Salman
Dekorasi penyambutan Raja Salman

Liputan6.com, Jakarta - Ruang Rapat Paripurna I DPR Kompleks Parlemen, Senayan, akan menjadi saksi bersejarah pidato Raja Salman bin Abdulazis al Saud hari ini.

Jauh hari, Gedung DPR bersolek menyambut Raja Salman, termasuk di ruang rapat paripurna.

Pantauan Liputan6.com, mulai dari lantai dasar hingga pintu masuk, semua dipercantik bak tempat pelaminan. Hiasan bunga berwarna-warni tertata rapi di tangga, lantai, hingga tembok ruangan yang berada di Gedung Kura-Kura ini. Lantai gedung pun telah dilapis dengan balutan karpet merah.

Penanggung jawab dekorasi, Ratih Raharnani, mengatakan ada 20 ribu tangkai bunga yang terdiri dari 20 jenis bunga yang dipakai untuk menghiasi ruang untuk pidato Raja Salman.

Beberapa di antaranya, yakni mawar dan sedap malam yang mengesankan kesegaran.

Ratih mengatakan warna tersebut merupakan simbol yang menginterpretasikan kedua negara.

Raja Salman (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

"Merah putih kan Indonesia, hijau kan Arab Saudi. Perintah pimpinan (Setya Novanto) minta dibikin seberkesan mungkin," kata Ratih.

Sementara, kata Ratih, pihak Arab Saudi menyebut bahwa Raja Salman menyukai mawar putih. Sehingga bunga itu lebih dominan ketimbang warna lain.

"Kita diminta banyakin bunga mawar putih, karena raja sangat suka bunga itu," jelas Ratih.

Ia mengakui ide menghias ruangan dengan bunga identik dengan pesta perkawinan. Sebab perspektif Indonesia jika banyak bunga-bunga identik dengan pesta perkawinan.

Sementara di Arab Saudi, kata dia, jika disambut dengan bunga-bunga menandakan penyambutan yang luar biasa.

"Karena di sana kan enggak ada bunga-bunga kaya di sini," kata Ratih.

"Intinya dekorasi yang kami hadirkan ini Indonesia banget. Bunga-bunga ini kan juga khas Indonesia. Lalu gebyok (ukiran) jawa yang dipasang di bawah serta kain batiknya itu juga Indonesia. Intinya itu yang mau kami sampaikan lewat dekorasi," lanjut Ratih.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya